Kamis, 30 April 2009

Catatan Bulanan Bulan April 2009 Akhir

Catatan Bulanan
Akhir Bulan April 2009
Dikumpulkan oleh = Saya Sendiri à Dana

Bukan untuk mendramatisir, namun saya hanya menyarankan agar sebelum membacanya anak – anak perlu didampingin oleh orang tua atau pun wali karena berikut ini peristiwa – peristiwa yang terjadi selama kurun waktu awal bulan ini ada suatu peristiwa yang tidak kita inginkan, yaitu berita kecelakaan pastinya.

Sedikit permintaan ma’af saya...
Mohon ma’af apabila selama saya memposting agenda bulanan di sepanjang tahun kemarin dan awal tahun ini ada beberapa foto yang tidak bahkan kurang berkenan, seperti foto – foto (ma’af) jenazah korban PLH / peristiwa luar biasa hebat atau pun juga PL / peristiwa luar biasa. Mulai bulan ini dan seterusnya, saya selalu lebih hati – hati dalam memposting berita. Mungkin apabila yang ditampilin itu foto korban yang telah (ma’af nih...) di dalam peti jenazah atau pun keranda, maka sudah layak tayang. Kecuali kalau melalui japri atau jalur pribadi.

Mohon tanggapannya apabila ingin menanggapi...
Tanggal 21 April 2009 :
1. 10 Pohon di Depan Stasiun Gambir Tumbang, Kabel Listrik Putus

Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Jakarta - Dahsyatnya angin puting beliung dan hujan deras mengakibatkan pohon - pohon yang berada di depan stasiun Gambir di Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat tumbang. Hingga pukul. 17.50 WIB pohon - pohon ini masih dibiarkan terjatuh menutupi 1 lajur jalan. Pengamatan detikcom, sedikitnya pohon - pohon yang tumbang itu berjumlah sekitar 10 pohon. Pohon - pohon yang berukuran besar ini terletak berdekatan. Akibat pohon ini jatuh ke 1 lajur badan jalan, lalu lintas di Jl. Medan Merdeka Timur benar - benar kacau. Antrean kendaraan memanjang dari Patung Pak Tani hingga ke pertigaan menuju Masjid Istiqlal.

Selain pohon tumbang, angin puting beliung juga mengakibatkan kabel listrik di depan stasiun Gambir terputus. Beberapa lampu penerangan jalan pecah dan berjatuhan. Menurut petugas parkir stasiun Gambir yang bernama Irwan sempat ada 3 mobil yang tertimpa patahan pohon. Namun, 3 mobil itu tidak mengalami kerusakan serius melainkan hanya berupa kaca retak. Sementara, aktivitas di stasiun Gambir tidak terganggu dan masih terlihat normal.

Sumber dari = Rachmadin Ismail – detikNews yang dapat dilihat di website http://www.detiknew s.com/read/ 2009/04/21/ 175721/1119131/ 10/10-pohon- di-depan- stasiun-gambir- tumbang-kabel- listrik-putus postingan rekan Bambang P. Cahyono ke milis keretapi@yahoogroups.com tgl 21 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Alam sulit untuk dikometarin. Sebab ini semua sudah menjadi takdir dari-Nya bahwa pada hari ini akan terjadi seperti ini. Kita semua hanya mampu berdo’a agar kita selalu dilindungi oleh-Nya dari segala bencana yang menimpa kita.

2. Gerbong KRL Terbakar Selepas Stasiun Pd. Ranji Menuju Stasiun Sudimara
Hanya karena alasan motor traksi, sebuah rangkaian KRL terbakar hebat saat menuju tujuan akhir di stasiun Serpong. Tiada laporan jatuhnya korban jiwa dari kejadian tersebut. Namun, berkat informasi dari narasumber yang tercpercaya, ternyata bukanlah kebakaran 1 rangkaian seperti pada kejadian KRL Serpong Ekspres sewaktu masih berklas Bisnis dengan jenis Hitachi pada beberapa tahun silam tersebut melainkan hanyalah pada sebuah motor traksi berupa percikan kecil. Namun, pada kejadian tersebut 1 rangkaian KRL AC Sudirman Ekspres dievakuasikan keluar gerbong.

Akibat peristiwa tersebut beberapa perjalanan KA yterganggu. Alhasil sepanjang perjalanan dari stasiun Kebayoran hingga menuju stasiun Sudimara harus menggunakan jalur yang berlawanan arah. Tidak lain banyak pastinya perjalanan KA yang mengantri bergiliran untuk melintas. Peristiwa yang terjadi di dekat pasar malam tersebut spontan membuat kaget para warga sekitar. Rangkaian KRL itu pun dievakuasi dengan lok CC 201 dipo JNG pada malam harinya.

Langsung dari ketikan rekan Chris yang kebetulan dekat lokasi kejadian :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Ngerekamnya di sebelah pasar malem.......

keretanya gak kebakar melainkan hanya mesinnya saja. Kayaknya mesinnya konslet, terus keluar percikan api dan asap tapi gak sampai membakar kereta. Kabel listrik aliran atasnya pun putus... (maaf gak ngerti listrik jadi gak bisa ngejelasinnya : )

Sumber = Siaran berita radio Elshinta pada tanggal 21 April 2009. Bisa juga dilihat di website berikut ini http://www.youtube.com/watch?v=oCn9StVO8Ys&feature=email.

Tanggapan saya pribadi :
Berita yang cukup menggemparkan komuter Jabodetabek ini justru luput dari jurnalis karena sedang tengah kisruh politik, hari Kartini dan angin putting – beliung yang tidak hanya menimpa kawasan Jakarta dan sekitarnya, tetapi hampir seantero wilayah Indonesia.


3. Sedan Surabaya Dihajar KA Penataran
Sebuah sedan diberitakan langsung menyeberangi perlintasan KA dengan kecepatan yang cukup tinggi meskipun palang pintu perlintasan turun dengan lambat. Alhasil, seisi mobil pribadi tersebut ringsek di perlintasan yang sedang dilalui KA Penataran. Tak ayal membuat sang sopir terluka parah pada sekujur tubuhnya hingga harus dirujuk ke ruang UGD / Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit setempat. Adapun mobil yang berplat nomor Polisi L 1990 YB tersebut ringsek dalam keadaan bagian depan hampir tidak terbentuk. Para warga masyarakat sekitar pada saling menonton di TKP.

Sumber = Siaran berita Kabar 9 di TV One pada tanggal 22 April 2009.
Tanggapan saya pribadi :
Kenapa yah semakin banyak orang stres tidak di Pemilu saja? Tapi koq sampai mewabah ke khalayak umum pengguna transportasi tidak terkecuali kereta api dan mobil?

Tanggal 22 April 2009 :
1. Bawa 23 Penumpang, Kaligung Start dari Slawi

Langsung dari ketikan rekan Chris yang kebetulan dekat lokasi kejadian :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...
[keretapi] Contoh kerjasama antar Daop (Kaligung start dari Slawi)
Bambang Witjaksono witjak71@yahoo.com
Add To:keretapi@yahoogroups.com

Rekan2 yth...
Diambil dari berita di Suara Merdeka, ini menunjukkan bhw kerjasama antar daop (Daop IV dan V ) sudah terealisir. Kita tggu daop2 lainnya.

Wassalam,
Bambang

Kabar kelanjutannya :
SLAWI - Sebanyak 23 tiket penumpang kereta api (KA) Kaligung Ekonomi terjual dalam pemberangkatan hari pertama dari stasiun Slawi, Selasa (21/4). Dari jumlah tiket itu, 19 penumpang merupakan orang dewasa dan sisanya anak - anak. Kepala PT. Kereta Api Daerah Operasional (Daop) V Purwokerto Drs Noor Hamidi S MSi mengatakan, pemberangkatan KA Kaligung baik kelas ekonomi maupun bisnis ini merupakan langkah awal yang cukup baik. Tak perlu lagi harus pergi ke Kota Tegal, namun masyarakat kini dapat memanfaatkan layanan kereta api itu lebih dekat dari tempat tinggalnya.

Dengan dioperasionalkannya sarana transportasi itu, menurut dia, penumpang harus ikut menjaga kelestarian dan keamanan KA Kaligung Ekonomi dan Bisnis. Dia mengatakan, perjalanan KA Kaligung dari stasiun Slawi menuju Tegal akan menempuh jarak sekitar 15 KM. Untuk menempuh jarak tersebut, dibutuhkan waktu selama 20 menit. Di sepanjang jalur itu, tercatat ada sebanyak 24 perlintasan rel tak resmi dan 20 di antaranya tak dijaga petugas.

Hati-hati
Pihaknya mengimbau Pemkab Tegal untuk memperhatikan persoalan tersebut. Selain itu, masyarakat Kabupaten Tegal juga perlu berhati - hati saat melintas di jalur rel kereta api. “Di saat KA melaju dengan kecepatan antara 60 - 80 km per jam apabila direm akan berhenti pada jarak sekitar 600 meter. Karenanya, perlintasan ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemkab maupun masyarakat,” katanya didampingi Kepala Stasiun Slawi, Yuliono Muktifauzi.

Peresmian pengoperasian KA Kaligung Ekonomi itu dilakukan oleh Wakil Bupati Moch Hery Soelistiyawan SH MHum. Rencananya, peresmian dilakukan oleh Bupati Tegal Agus Riyanto SSos MM, namun yang bersangkutan berhalangan hadir karena ada keperluan dinas. Dalam sambutannya, Wakil Bupati berharap PT. KA Daops V mempertimbangkan pemberangkatan KA Kaligung Bisnis pada pagi hari.

Sebab, penumpang kereta api pada jadwal pemberangkatan ini diprediksikan juga cukup banyak. Karena itu, dia meminta apabila sambutan masyarakat terhadap KA Kaligung dalam beberapa bulan kedepan baik, diharapkan pemberangkatan pagi dapat dijadwalkan. Selesai memberikan sambutan, Hery Soelistiyawan membeli tiket sebagai tanda peresmian pengoperasian KA Kaligung dimulai. Setelah itu, dia juga secara resmi melepas keberangkatan kereta api menuju ke Stasiun Poncol Semarang. (J17-52)

Sumber = Koran Suara Merdeka edisi tanggal 22 April 2009 yang diposting oleh rekan Bambang Witjaksono ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 22 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Kagum sekali saya dengan pengoperasian KRD ini. Ternyata bulan ini banyak peresmian sekaligus kekerabatan antar Daops di pulau Jawa ini. Semoga saya harapkan akan seterusnya demikian.

2. KRDE Rencang Geulis Rute Padalarang – Cibatu Diresmikan
Langsung dari ketikan rekan Nurcahyo Mukardi :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...
[keretapi] Peresmian KRDE Rencang Geulis
nurcahyo mukardi
Add To:KERETAPI ; irps

Rekan - rekan sekalian,

Tanggal 22 April 2009 diresmikan KRDE Rencang Geulis yang akan melayani lintasan CIBATU – BANDUNG – PADALARANG pp.

Acara ini didahului dengan sambutan, antara lain dari Dirut PT.. KA, Gubernur Ja-Bar dan Menteri Perhubungan. Selanjutnya dilakukan peninjauan terhadap interior KRDE bersama Menhub dan seluruh hadirin. Semboyan 40 diberikan oleh bapak Ahmad Heryawan, tanda KRDE Rencang Geulis beroperasi resmi.

Sampai Cicalengka KRDE mogok karena gangguan penyeluran oli, pulangnya ditarik lokpen / loko pendek. Jadi rekor nih. Rangkaian KA diresmikan langsung mogok. Tidak apa2, toh isinya orang2 yang memang meluangkan waktu, yaitu siapa lagi kalau bukan IRPS dan teknisi.

Semoga pada saat melayani masyarakat 100% lancar....

Salam kami,
Nurcahyo

Peresmian dihadirin sama pak Kadaops II dan para anggota Pramuka.
Pada saat uji coba dioperasiin sesaat setelah persmian tiba – tiba saja ngadat alias mogok sehingga mesi ditarik lok bala bantuan jenis CC 201.

Sumber = Dari Nurcahyo Mukardi yang diposting ke milis keretapi@yahoogroups.com tgl 22 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Semakin banyak nama Geulis di Bumi Pasundan ini semakin banyak yang saya perhatiin bermasalah. Mulai dari peresmian KRDH Bumi Geulis yang selalu dipenuhi para penumpang ke dan dari Sukabumi hingga over load atau kelebihan muatan hingga kepada aksi mogok KRDE Baraya Geulis saat baru beberapa hari setelah diresmiin. Kini, giliran sosok Rencang Geulis yang mogok saat dalam masa uji cobanya.

3. Penghijauan Hari Bumi di Stasiun Cimahi, Jawa Barat
Langsung dari ketikan rekan Nurcahyo Mukardi :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...
[keretapi] Penghijauan jalur KA DAOP 2 (0)-Pendahuluan
nurcahyo mukardi
Add To:KERETAPI ; irps

Rekan - rekan sekalian,

Pada hari Rabu tanggal 22 April 2009 di stasiun Cimahi telah diselenggarakan upacara peringatan hari Bumi sekaligus pencanangan gerakan penghijauan sepanjang jalur KA di Daop-2 antara Banjar - Cibungur.

Saya ingin menyampaikan kronologi bagaimana acara ini bisa terselanggara :
(1) Bulan Maret yang lalu IRPS Bandung berramah tamah sambil berkenalan dengan jajaran DAOP 2 yang baru. Acara ini dihadiri pula oleh ketua IRPS, Mas Aditya.
(2) Dalam pertemuan tersebut pak Kadaop antara lain bercerita bahwa sepanjang jalur KA di Daop 2 terutama yang rawan longsor akan ditanami 1500 pohon. Hanya saja masih belum terpecahkan bagaimana menanam sebegitu banyak pohon di jalur KA yang begitu panjang. Pihak IRPS mencoba memberi solusi dengan mengusulkan supanya meminta bantun Gerakan Pramuka, karena memang sudah ada MOU kejasama dan pengalaman yang kerjasama yang sangat baik pada masa lalu (misalnya KA Nostalgia dan peresmian Baraya Geulis). Pak Kadaop antusias menyetujuinya.
(3) Pihak IRPS menghubungi Kwarda Ja-Bar. Gayung bersambut, pihak Pramuka dengan suka cita menyambut ajakan ini. Kebetulan Kwarda Ja-Bar sedang mencanangkan Tahun Penghijauan dan diresmikannya SKK (Syarat Kecakapan Khusus) Penghijauan untuk Siaga, Penggalang dan Penegak / Pandega. Surat dari Kadaop ditanggapi formal. "Bola" sekarang berada di tangan Daop-2 dan Kwarda Ja-Bar.
(4) Singkatnya berbagai pihak akhirnya mendukung secara bersama - sama acara ini dan acara besar direncanakan dengan menepatkan dengan HARI BUMI tanggal 22 April.
Dalam persiapan dan penyelenggaraan acara ini, ada sahabat Pramuka yang dari awal sangat berperan dan pontang - panting ke sana - kemari. Saya ingin berterima kasih khusus kepada Kak Weng Riyanto yang fotonya di bawah ini berseragam Pramuka, bersama kami2 mengawal jalannya acara.

Dalam foto lain tergambar suasana undangan resmi yang menghadiri acara ini, beserta gambar sambutan Sekda Prov Jabar mewakili Gubernur

Salam kami,
Nurcahyo

Kelanjutannya :
Rekan - rekan sekalian,

Penghijauan jalur KA antara Banjar - Pangandaran rencananya dilakukan dengan menanam 1.000 pohon. Pada saat Kadaop 2 mengetahui kalau Pramuka bisa membantu, maka jumlah pohon langsung dinaikkan menjadi 2500. Setelah melihat antusiasme Pramuka seluruh Ja-Bar, jumlah pohon ditambah menjadi 10.000...!!!

Tentu saja penanaman dilakukan secara bertahap. Bagi Gerakan Pramuka sendiri, momen ini merupakan kesempatan untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mencintai lingkungan dan mengabdi bagi lingkungannya.

Gerakan penanaman pohon yang diupacarakan di stasiun Cimahi menghasilkan pemandangan yang langka, dimana lok terbaru CC 204 15 berjalan di depan barisan adik - adik Penggalang dan Penegak ang berdiri tegap.

Kesiapan pengabdian para Pramuka untuk Kereta Api dengan penghijauan di sepanjang jalurnya tergambar jelas dengan kesigapan mereka dalam barisan.

Akhirnya pohon satu-per satu ditanam, bersama-sama antara pejabat yang paling tinggi yang hadir saat upacara (Dirjen Perkeretaapian) dan para Pramuka.

Semoga lingkungan kita menjadi lebih hijau.

Salam kami,
Nurcahyo

Sumber = Rekan Nurcahyo Mukardi yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com tgl 22 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Salut atas kerjasama antara Pramuka dengan Daops II Bandung. Semoga bisa menjadi contoh bagi beberapa Daops dan Divre lainnya khususnya Daops I Jakarta.

Tanggal 23 April 2009 :
Pemberitaan Rumah Pintar Hadir di Stasiun Tanjung Priok
+ Penilaian Buruk Transportasi Jakarta dari Gubvernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

Telah diberitakan bahwa telah hadirt rumah pintar yang notabene digunakan sebagai rumah singgah bagi masyarakat yang gemar membaca buku. Stasiun yang direncanakan akan dioperasiin bagi perjalanan KA komuter / jarak dekat dan jarak jauh ini kini sudah dapat dipercaya sebagai stasiun yang bakal hidup seperti pada saat zaman keemasannya dulu, yaitu saat penjajah kita masih menguasai tanah air kita terutama di tanah Batavia ini.

Namun, kehadiran rumah pintar tidak sejalan dengan komentar pak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Di waktu yang bersamaan dikatakan olehnya bahwa transportasi di Jakarta masih dinilai buruk. Tentu menjadi pembelajaran bagi kita semua agar dijadikan PR atau pekerjaan rumah agar citra ibukota sebesar Jakarta tidak dinilai buruk lagi. Terlebih bagi kemajuan transportasi kereta api.

Sumber = Tulisan berjalan pada saat siaran berita Jakarta Petang di Jak TV pada tanggal 23 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Saya mengkuatirkan kehadiran rumah pintar tidak berjalan dengan lancar karena saya masih mengkuatir kondisi lingkungan sekitar stasiun yang notabene semrawut dan dipenuhi dengan debu dan kotoran sehingga mengurungkan warga masyarakat sekitar selain buruh pabrik dermaga dan pedagang ikan dan sejenisnya untuk beraktifitas di sekitar stasiun tersebut. Namun semoga saja kekuatiran saya itu tidak terjadi begitu saja.

Sedikit di luar topik :
Di saat yang bersamaan sebuah bus Trans Jakarta Koridor Kalideres – Pulo Gadung mengepulkan asap di Jjl. Letjend. Suprapto sehingga membuat panik sebus. Arus kendaran bermotor pun menjadi macet total pada siang itu. Spontan saya teringat jikalau saya dari halte busway Grogol naik bus tersebut, maka saya berpikir untuk rute saya dari halte busway Grogol hendak ke arah Koridor 1.

Tanggal 26 April 2009 :
1. Kunjungan Rekan – rekan IRPS ke Stasiun Tanjung Priok

Dalam rangka jelang pengaktifan kembali stasiun bersejarah di Jakarta yang bersinggungan dengan dermaga pelabuhan Tanjung Priok ini, beberapa rekan IRPS Jakarta termasuk saya mengunjungi stasiun yang dinamakan Tanjung Priok. Berawal dari berkumpul di sekretariat IRPS di stasiun Jakarta Kota termasuk saya, hadir pula mas Adithya, Soni Gumilang bertiga dengan ibu dan istri, Hanafi Staatspoorwegen, Komang, mas Indro / Indra dan beberapa lainnya. Perjalanan kami tempuh dengan menggunakan mobil VW dan sedan menuju ke stasiun Tj. Priok.

Setibanya di sana lok listrik bersejarah WH 202 sudah cukup lama berada di jalur 3. Beliau siap dimadikan dan dibersihkan segala isi eksterior dan interiornya. Beberapa dari kami mendokumentasikan dengan memotret. Saya sendiri berusaha untuk mencari tahu dari rasa penasaran saya dengan perlintasan sisi barat daya stasiun. Nyatanya perjalanan yang saya tempuh berdua dengan teman kuliah saya ini cukup panas. Rintangan terlebih berupa sampah dan berbagai bahan bangunan yang berserakan di mana – mana. Rupanya PJL / pos jaga linntasan menyerupai yang biasa kita lihat di kebanyakan wilayah Daops VI Yogyakarta. Belakangan pak Santo Tjokro menambahkan bahwa kemungkinan besar PJL yang saya maksud itu rupanya dahulu rumah sinyal. Jadi, baginya rumah sinyal di stasiun tsb memiliki 2 buah.

Dari perlintasan KA tersebut saya menelusuri bentangan rel di sisi utara yang berbelok ke arah terminal peti kemas hingga tersambung ke dermaga Tanjung Priok. Rasa penasaran saya terbukti bahwa rel tersebut memang aktif dan sayangnya berdasarkan beberapa informasi memang hanya dilalui 2 KA pp dalam sehari. Tiada lain KA peti kemas Jakarta – Gede Bage pp dan KA barang dari dan ke dermaga Tanjung Emas di kota Semarang. Sayangnya perlintasan KA di tempat tersebut sama saja dengan perlintasan KA yang saya survei tadi, yaitu sama – sama untuk perlintasan liar atau lebih tepatnya perlintasan antar gang sempit. Tidak seperti apa yang ditercantum di Atlas Jakarta.

Sumber = Dari saya sendiri (Dana) yang turut berkunjung ke stasiun Tanjung Priok tanggal 26 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Sebagai wujud perhatian kami, terlebih kepada pak Akhmad Sujadi selaku Kahumas PT. KA Daops I Jakarta dan para stafnya saya sangat berterima kasih dengan dedikasi mereka dan kami semua atas perjuangan mereka dan kami semua dalam mengaktifkan stasiun Tanjung Priok dan rel mati antara stasiun Tanjung Priok dengan stasiun Jakarta Kota. Terlebih dari stasiun Tanjung Priok menuju ke arah stasiun Kemayoran dan sebaliknya.

2. Musibah 3 Warga Tertabrak KRL di Cilebut, Jawa Barat
3 warga kawasan Cilebut yang sedang dalam perjalanan menyeberangi rel kereta api tersambar KRL yang datang dari arah Jakarta menuju ke arah Bogor di perlintasan tak berpalang. Mereka adalah 3 wanita berusia 51, 40 dan 7 tahun yang sama – sama dalam perjalanan di motor. Tanpa melihat kiri dan kanan, mereka tidak menghiraukan kedatangan KRL seperti yang dituturkan seorang saksi mata. Ketiganya pun tewas di tempat dan langsung dievakuasi ke rumah sakit PMI Bogor. Motor yang mereka kendarai dan tumpangi langsung dibawa ke Mapolresta Bogor.

Sumber = Siaran berita Reportase Sore di Trans TV pada tanggal 26 April 2009.
Tanggapan saya pribadi :
Bila memang benar demikian, maka itu sudah menjadi resiko yang mereka hadapi dengan takdir wafat dilindas rangkaian KRL.


3. Warga Kramat Pela Mengungsi ke Rel KA Akibat Kebakaran
Kebakaran yang melanda beberapa perumahan liar di kawasan Kramat Pela koatamdya Jakarta Pusat memaksa para warganya untuk mengungsi ke beberapa tempat penampungan sementara termasuk juga di pinggir rel kereta api. Akibat semakin menumpuknya para warga membuat arus lalu lintas perjalanan kereta api pada malam kejadian ini dialihkan ke dan dari stasiun Tanah Abang. Tentu saja pastinya membuat resah para pengguna jasa kereta pi terlebih Klas Ekonomi dan Klas Bisnis +Klas Eksekutif. Di saat yang bersamaan banyak para warga yang tergolong anak – anak sedang siap memasuki ujian. Karena banyak perabotan sekolah mereka yang ikut dilalap api, maka proses ujian pun mereka urungkan.

Sumber :
- Siaran radio Elshinta pada tanggal 26 April 2009.
- Siaran berita Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One pada tanggal 27 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Keberadaan pemukiman liar di pinggir rel kereta api sungguh meresahkan. Memang menjadi cobaan untuk mencari rezeki di ibukota sebesar Jakarta. Namun, resiko kebakaran menjadi peristiwa yang terbesar yang dialami pemukiman liar yang hanya bermodalkan bangunan berbahan tripleks dan lain sebagainya.

4. Tugu Jam Sisi Barat Stasiun Jakarta Kota Tak Bertuan
Langsung dari postingan pak Nova :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

----- Forwarded Message ----
From: Sonny Sayangbati
yahoo.com>
To: SMPN 16 Jkt 80
Cc: RDI
Sent: Wednesday, February 18, 2009 10:16:25 PM
Subject: [smpn16jkt_80] "Yang Tersisa dari (Bekas) Taman Stasiun Beos"
Yang Tersisa dari (Bekas) Taman Stasiun Beos.....

Pemandangan di Lapangan Beos. Foto diambil dari depan stasiun ke arah Gedung Museum Bank Mandiri sekarang ini..
Rabu, 18 Februari 2009 13:58 WIB
MEMANDANG lembaran foto hitam - putih, yang bicara tentang lingkungan Stasiun Beos, khususnya lagi tentang Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) akan mengingatkan kita pada sebuah tugu yang dibangun di tengah taman di seberang stasiun. Tugu itu tak lain adalah tugu jam, yaitu tugu dengan tiga jam bulat di atasnya—menghadap ke tiga arah.

Tugu itu ternyata sudah berdiri tegak di tempat sekarang ini sejak NHM mulai dibangun sekitar tahun 1929. Dari beberapa lembar foto kuno milik Museum Bank Mandiri—NHM di masa lalu—dengan pemandangan dari arah Stasiun Beos ke arah pembangunan gedung NHM, langsung terlihat sang tugu berdiri sendiri di antara hamparan rumput yang cukup luas.

Foto dari tahun 1930-an itu menunjukkan bahwa di depan Stasiun Beos terdapat taman yang cukup luas dengan tugu jam di tengahnya. Tugu itu tak bernama dan sejarahnya pun tak terlacak. Setelah melihat beberapa foto lama NHM, bisa disimpulkan bahwa tugu jam itu sudah ada sejak Stasiun Beos dibangun (stasiun ini kelar dibangun pada 1929). Tampaknya tugu itu bagian dari desain lengkap Stasiun Beos dan lingkungannya.

Meski sudah terbengkalai, tugu jam itu masih berdiri di titik yang sama. Jika hingga sekitar tahun 2006 tugu ini masih ada dalam taman stasiun—meski dengan luas taman yang sudah sangat menyusut—kini tugu itu berdiri bagaikan kakek yang kesepian. Halte transjakarta mengubah total wajah taman termasuk keberadaan tugu jam tadi.

Tugu jam itu tak bernama, kisahnya pun tak terendus. Sudah nyaris tiga tahun ini pembangunan halte transjakarta belum juga menyentuh pembenahan bekas taman beserta tugu jam. Tengok saja kondisinya, seperti siap dibongkar, dihilangkan sehingga tak meninggalkan jejak.

Lebih membingungkan lagi, tugu jam itu ada dalam kawasan taman Stasiun Beos—menjadi milik PT KA—tapi juga ada di bawah tanggung jawab DKI karena kawasan itu masuk dalam kawasan yang dilindungi oleh SK Gubernur DKI No 475/1993 sebagai situs. Sebuah sumber yang terkait pada kepemilikan tugu menyatakan kecewa karena taman kini hilang hanya gara-gara halte. Tugu pun ikut rusak.

Pra (Wisata Kota Tua)
Mw lihat info - info terbaru sonny buka blog sonny ya. -- Info For Us --open at http://infoforus.blogspot.com/ dan klo mw beli ipod secara online buka aj blog yang satu ini. -- Ipod Buying Guide --open at http://ipodbuyinggu%20ide.blogspot.%20com/

Sumber = Dari rekan Novaprima yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com tgl 26 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Karena tidak tahu siapa milik siapa, maka saya sendiri merasa menyayangkan dan bingung tentunya dengan status tugu jam bersejarah tersebut. Kalau boleh saya usul sih… daripada terus ditelantarin dan terancam dihilangkan alias dilebur jadi besi tua dan lain sebagainya sebaiknya disimpan oleh kita2 dari IRPS dengan merawatnya tetap berdiri kokoh di sisi barat stasiun Jakarta Kota tersebut. Adapun soal penamaan anggap saja namanya itu Edan Sepur atau apalah… Asalkan jam tugu tersebut tetap berfungsi dengan baik.

Tanggal 27 April 2009 :
Ternyata bukan cuma jalur KA lintas utama yang kerap disabotase dengan diberi tumpukan batu atau besi melintang agar KA yang melintas anjlok. Jalur KA Ambarawa -Tuntang yang sebentar lagi akan dilintasi KA Wisata dan saat ini masih digunakan untuk lintasan lori Wisata, ternyata juga tidak luput dari aksi pemasangan batu. Namun pelakunya tetap anak-anak dan diduga tinggal di kawasan dekat rel itu. Saat lori wisata berangkat dari Museum KA Ambarawa dan saat melintas di dekat kawasan wisata Rawa Pening, ada tumpukan batu menggunung di tengah rel dan dianggap membahayakan perjalanan lori tersebut. Mendadak lori direm petugas dan petugas lain memunguti batu sebesar kepalan yang ditumpuk menggunung di tengah rel. Petugas lainnya turun mencari pelaku penaruh batu di tengah rel dan sasarannya adalah sebuah rumah kecil berdinding dari batako. Ternyata pelaku yang masih anak - anak hanya ditemui sang ibu. "Bu kasih tahu anaknya, jangan suka menaruh tumpukan batu di rel ini, berbahaya bisa bikin lori nya anjlok," kata seorang petugas. Sementara penumpang lori ada yang berteriak: ...bongkar saja pak, rumahnya! Setelah tumpukan batu disingkirkan, lori itu berjalan lagi ke Tuntang dan kembali lagi ke Ambarawa.

Sumber dari = rekan Nugroho Wahyu Utomo jurnalis / peneliti KA di PeKAMatra / peneliti yang bukan pemikir tetapi pemimpi ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 27 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Sayangnya mas NWU gak nyantumin waktu tepatnya kejadian tersebut. Namun, dari kejadian yang mas NWU ketik saya berpendapat sebaiknya ditiadain perumahan liar di sepanjang pinggir rel bersejarah gtersebut. Karena lok – lok yang beroperasi hanyalah lok uap yang notabene sudah berusia lanjut alias sepuh.

Tanggal 28 April 2009 :
1. Tawuran Antar Warga Manggarai Kodya Jakarta Selatan
Dendam kesumat antar warga satu wilayah beda Rt / Rw masih saja saling melanda. Dampaknya, pada petang hari ini perjalanan KA dari dan ke stasiun Manggarai tertunda selama sekitar 1 jam. Tampak beberapa rangkaian dievakuasi. Tidak sedikit beberapa perjalanan KA seperti KRL AC Bekasi Ekspres bergerak lamban kuatir terjadi penyerangan. Aksi penyerangan selalu saja terjadi di bentangan rel persimpangan antara 4 arah di sisi barat laut stasiun Manggarai. Tak ayal sudah pasti memperlambat laju perjalanan kendaraan bermotor yang melintasi Jl;. Tambak. Padahal di waktu yang bersamaan Presiden SBY bersama ibu Ani Yudhoyono sedang meresmikan kembali stasiun Tanjung Priok.
Sumber = Siaran berita Lintas Pagi di TPI pada tanggal 29 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Sikap tidak rukun selalu saja melanda masyarakat kita. Terlebih yang berkehidupan di kota besar seperti ibukota Jakarta. Meski sesama kaum pendatang, namun bukan bermaksud menyebtu masyarakat tertentu, namun sudah kenyataan bahwa di lingkungan stasiun Manggaqrai dan sekitarnya bermukim warga masyarakat asli dari wilayah Manggarai di propinsi NTT.

2. Peresmian Stasiun Tanjung Priok
Pada hari ini kembali stasiun Tanjung Priok diresmikan setelah sekitarv 9 tahun merana tidak tersentuh oleh warga masyarakat yang tergolong pengguna jasa KA. Pada kesempatan siang ini pula hadir Presiden SBY beserta ibu Bambang Ani Yudhoyono meresmikan stasiun yang berlokasi di sisi utara pada kota Jakarta. Tampak hadir pula rangkaian KRL AC Ciliwung yang berada di jalur 5 / 6 saya lupa dengan corak warna hijau, ungu dan abu – abu ini. Selain itu, seserahan pun dilakukan berupa topi emblem milik PPKA atau Petugas Pemberangkatan Kereta Api kepada yang bersangkutan.

Sumber = Rekan Agra Hermantoro yang posting ke keretapi@yahoogroups.com tanggal 28 April 2009.
Foto – foto di atas postingan rekan Agra Hermantoro

Tanggapan saya pribadi :
Syukur saya panjatkan pada hari ini pula stasiun yang sudah lama merana dioperasikan kembali. Tentu saja peran serta masyarakat turut saya harapkan mengingat berdirinya sebuah bangunan terlebih stasiun bersejarah seperti Tanjung Priok ini juga didukung oleh orang – orang sekitar yang sangat peduli.

Ragam Sindiran Untuk Perkereta Apian :
Mulai pertengahan bulan ini dan seterusnya saya akan menampilkan cuplikan dari beberapa gambar atau pun foto berupa sindiran di dunia perkereta apian. Berlaku juga di luar negeri jikalau memang ada. Meski mungkin di luar topik perkereta apian, mungkin saja bermanfaat sejauh mana masyarakat luas menilai sosok moda transportasi darat yang punya jalur khusus nan lurus dan meliuk – liuk ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tanggal 25 April 2009 :
Liputan Jean Pantau Tentang Para Pedagang, Pengemis (+Pengamen), Penumpang Gelap dan Sikap Para Petugas
Lagi – lagi Jean Pantau ketiban misi yang berat. Kali ini meliput lika – liku pekerjaan para warga yang tergolong ekonomi menengah ke bawah bahkan sangat ke bawah (kasarannya, ma’af à fakir) yang notabene berada di berbagai stasiun komuter di Jabodetabek ini. Tidak sedikit mereka yang tergolong pengamen, pengemis, bahkan juga penumpang gelap. Mereka yang terkena liputannya rata – rata malu diwawancarai apalagi tersorot kamera handycam kru Trans TV. Mengaku membeli karcis ke stasiun Citayam, namun nampaknya begitu memanjat balok kayu yang notabene dijadikan anak tangga di peron stasiun Manggarai mereka para pelajar berkaos bebas malah turun tampaknya di stasiun Cawang. Saat diminta untuk disorot mereka cuek dengan duduk jongkok di pintu KRL Ekonomi. Begitu KRL berhenti, mereka kabur begitu saja.
Banyak yang tertangkap saat razia anti karcis Rp 2.500,00 untuk KRL Ekonomi. Namun, dengan segenap cara pun Jean sulit mendapatkan jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang diajukannya. Sikap arogan para petugas membuat Jean sebal.
Lokasi di stasiun Bogor, Jawa Barat.

Meski demikian, ada salah satu petugas yang tertangkap kamera Trans TV yang arogan dan tetap kukuh tidak mau menjawab segelintir pertanyaan dari Jean Pantau. Namun, demi alasan keamanan dan reputasi saya gelapkan sosok wajahnya itu.
Lokasi masih di stasiun Bogor, Jawa Barat.

Dalam berdagang sudah ada peraturan larangan. Namun, demi alasan penghidupan mereka tetap membandel berjualan meski interior gerbong / kereta dalam keadaan cukup sepi penumpang. Entah hanya alasan semata atau pun benar, mereka selalu berdalih demi membiayai anak istri, adik, orang tua dan lain sebagainya. Tiada sepatah kata pun yang berani mengatakan demi alasan negatif seperti judi, mabuk, pesta pora dan lain sebagainya.
Tanpa ingin memprovokasi, sosok bapak di foto ini satu dari sekian pedagang yang berdalih untuk menghidupi dirinya. Mungkin juga untuk sanak kerabatnya.
Lokasi di dalam KRL Ekonomi rute Bogor – Jakarta di siang hari.
Mengemis tetapi tetap sekolah. Itulah mereka demi memenuhi kebutuhan perut. Namun, di balik keceriaan bersekolah, mereka mesti mencari uang dengan mengemis bahkan mengamen ala kadarnya demi menyambung hidup keluarganya. Serba salah hidup ini bagi mereka. Mengemis alias mengamen dimulai dari jam 3-an sore hingga jam 8-an malam.
Lokasi di stasiun Jakarta Kota.

Namun, berbeda dengan sang ibu. Demi melengkapi keuangan, terpaksa membeli handphone sekaligus menjualnya. Tentu Jean menjadi bingung. Mengaku menyekolahi anaknya, tetapi uang Rp 50.000,00 yang dihasilkannya itu justru untuk membeli handphone. Hidup ini penuh fana. Sudah membiarkan anak – anaknya mengemis atau pun mengamen, tetapi mempekerjakan sang anak tanpa ada waktu untuk bersekolah dengan nyaman.
Lokasi di peron 2 stasiun Jakarta Kota.

Sikap arogan para petugas atau Polsuska / Polisi Khusus Kereta Api dapat dimaklumi. Tanpa sepatah kata pun Jean yang bertanya diacuhin saja. Bahkan beberapa penumpang gelap di stasiun Bogor yang tertangkap basah para petugas dicegat para petugas agar tidak terus diliput. Sudah pasti si Jean merasa agak jengkel. Mau cari info, tetapi ditutupi – tutupi. Di sisi lain mereka harus menjaga citra dari kejelekkan sarana dan pra sarana KRL dalam hal ini Klas Ekonomi.

Sumber = Tayangan Jean Pantau di Trans TV pada tanggal 25 April 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Saya menyaluti tindakan Jean dalam meliput tindak – tanduk lika – liku warga ibukota Jakarta yang menggunakan moda transportasi darat seperti KRL Ekonomi. Banyak sekali kejadian yang menyayat dan memprihatinkan batin kita. Demi alasan keamanan, para petugas tampaknya terus membungkam tanpa sepatah kata pun dengan pertanyaan – pertanyaan yang diliput oleh Jean. Bahkan saya pribadi saay bersama Dian x-kru Trans TV saat meliput stasiun Sudimara, Banten hampir diusir. Dengan segala cara Dian yang kini jurnalis TV One bertanya kepada kepada Kepala Stasiun Sudimara. Izin pun diperbolehkan.

n SEKIAN ...

Mungkin ada rekan – rekan yang ingin menambahkan atau meralatnya? Silahkan saja….

Salam,
Dana

Kalau mau japri, silahkan ke dk_aries@yahoo.com saja yah…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar