Rabu, 21 Oktober 2009

Catatan Bulanan Bulan September 2009 Akhir

Catatan Bulanan
Akhir Bulan September 2009
Dikumpulkan oleh = Saya Sendiri  Dana

Bukan untuk mendramatisir, namun saya hanya menyarankan agar sebelum membacanya anak – anak perlu didampingin oleh orang tua atau pun wali karena berikut ini peristiwa – peristiwa yang terjadi selama kurun waktu awal bulan ini ada suatu peristiwa yang tidak kita inginkan, yaitu berita kecelakaan pastinya.

Sedikit permintaan ma’af saya...

Mohon ma’af apabila selama saya memposting agenda bulanan di sepanjang awal bulan Febuari 2009 kemarin hingga pertengahan bulan Mei 2009 ini ada beberapa foto yang tidak bahkan kurang berkenan, seperti foto – foto pastinya dari tayangan TV dan lain sebagainya. Ini semata karena saya ingin memberi info tidak hanya sekedar ketikan berita semata tetapi juga diperlihatkan gambar atau visualisasinya juga. Mulai bulan ini dan seterusnya, saya selalu lebih hati – hati dalam memposting berita. Mungkin apabila yang ditampilin itu foto – foto kiriman dari teman – teman sekalian atau pun juga hasil buruan saya sendiri, maka sudah layak tayang.

Mohon tanggapannya apabila ingin menanggapi...

Ada keluhan, ada kemajuan, ada pula bencana yang datang silih – berganti. Tidak habis – habisnya di musim kemarau yang panjang yang melanda negeri kita ini berbuah kejadian yang luar biasa. Diakhir pada bulan ini kita dikejutkan dengan terjadinya gempa Bumi yang sangat besar dari sudut pandang logika umat manusia. Tentu dengan berpasrah kepada-Nya kita terus memanjatkan diri-Nya dengan terus beribadah.

Peristiwa luar biasa / PL dan termasuk yang Hebat / PLH terjadi belakangan ini di negeri kita. Terjadi pula yang melanda di negara lain. Namun, kemajuan yang membuahkan hasil di sebuah kota di negeri kita tentu menjadi motivasi ke depan agar PT. KA harus terus bangkit dengan memberi sumbangsih kepada rakyat.

Jadi, untuk selengkapnya silahkan disimak seperti yang telah saya ketik seperti di bawah berikut ini…

Tanggal 21 September 2009 :
Gara – gara Meja Kontrol Bermasalah
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku, tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Ceritanya tadi pagi setelah mengantar Ibunda tercinta untuk pergi ke Blitar dengan famili (tdk naik KA) terus saya melenggang menuju Boharan, niatnya mau Halal - bihalal ama KS & PPKA-nya, pas masuk di PJL terlihat emplasemen penuh ...lah ada apa gerangan ?? Di spoor 1 ada KA 34, Spoor 2 ada KA 7074 Surokerto ... dapat info ternyata Meja Kontrol Set Wonokromo (WO) terbakar beberapa sirkuitnya, walhasil pengoperasian persinyalan & wesel dilakukan manual.. KA - KA tersebut terpaksa ngantri masuk SBY, KA 978 KRD KTS ditahan 1 jam, KA 34 ditahan 29 menit, KA 7074 ditahan 1 jam, KA 38 ditahan 25 Menit ... berita lainnya KA 87 Sancaka baru lepas Boharan jam 10 karena genset BPnya trouble jadi KA 5 Argo Wilis melenggang lebih dulu ...Wahh lebaran yang kacau.

Saya lampirkan poto salah satu saja saat KA 38 & KA 7074 tertahan dan KA 5 berjalan langsung.

Salam sepur,
Edja N N

Sumber = Kesaksian rekan Edja NN yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com tgl 21 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Gara – gara tikus di PT. KA-kah? Atau semata kurangnya perawatan yang disangkal menjadi penyebabnya? Kita tidak tahu. Apalagi persoalan gerbong / kereta BP / Pembangkit yang lagi – lagi bermasalah. Berbahaya sekali kedua peristiwa ini apabila tidak diambil tindakan secepat mungkin.

Tanggal 23 September 2009 :
KA Ketel Anjlok di Stasiun Lawang di Malang, Jawa Timur

Dilaporkan 7 gerbong dari sebuah rangkaian KA ketel yang ditarik oleh lokomotif CC 201 09 mengalami peristiwa anjlok di kota Malang, Jawa Timur. Saat kejadian gerbong yang anjlok meluncur ke rel buntu / badug. Lokomotif yang naas pun sempat menyeruduk sebuah kios. Dalam kejadian ini menyebabkan 1 orang penumpang gelap tewas.

Langsung dari ketikan rekan Bisma Yoga :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

DH,

Kejadian pada pukul. 13:05 WIB. KA Ketel dari arah Malang gagal berhenti di St Lawang. Rangkaian menuju sepur badug dan loko masuk ke ruko sebelum akhirnya berhenti. Tidak ada korban jiwa, namun lintas utama tertutup dan wesel patah. Seluruh KA yg akan melintas (Malang Ekspres, Penataran, dan Tawang Alun), batal. Ini bukanlah kejadian pertama di St lawang dan berkaca dari kejadian tersebut, hendaklah peran juru rem ditinjau kembali dan menggunakan rem otomatis seperti layaknya kereta penumpang. Memang banyak kendala di lapangan, namun apa perlu menunggu kejadian seperti ini kembali terjadi di masa selanjutnya?

Regards,
Bisma

Sumber :
- Tulisan berjalan di Metro TV dan TV One pada siang hari tanggal 23 September 2009.
- Rekan Bisma Yoga yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 23 September 2009.

Kabar kelanjutannya :
Langsung dari ketikan rekan Willy Aprilianto :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Bagian 1 :
RE: [keretapi] gambar PLH ketel Lawang
Thursday, September 24, 2009 10:38:17 AM
From: Willy Aprillianto willy@angkasa2000.co.id Add to Contacts

To: keretapi@yahoogroups.com

CMIIW ... Mas Jim sepertinya missed-information,

Sampai siang ini (24/9) loko CC 201 09 belum bisa diangkat dari lokasi... Crane Kirow dari SOLO baru masuk LW sekitar jam 01:00 tadi pagi. Tadi pagi rangkaian ketel kosong KA 3514 dari ML ke BG sekitar jam ½ 9 sempat anjlok 1 KKW (no. 5) di lokasi, 1 jam kemudian sudah beres dan lanjut perjalanan.

Kirow belum bekerja karena lintas masih ramai....

Salam,
Willy Ar.

Sumber = Postingan rekan Willy Aprilianto ke milis keretapi@yahoogroups.com tanggal 24 September 2009.

Bagian 2 :
RE: [keretapi] Rem angin di ka ketel ........ kerugian
Thursday, September 24, 2009 2:30:14 PM
From: Willy Aprillianto willy@angkasa2000.co.id Add to Contacts
To: keretapi@yahoogroups.com

Menjelang tengah malam kemarin, tim KNKT / Komite Nasional Keselamatan Transportasi sudah hadir di stasiun Lawang. 11 gerbong KKW yg utuh sudah digandeng dengan loko CC 201, stabling di sepur 3 untuk dilakukan pemeriksaan rinci sistim pengereman satu per satu dalam rangka penyidikan penyebab kecelakaan.

Salam,
Willy Ar.

Tanggapan saya pribadi :
Sering banget yah di kota Malang jadi lahan anjlokan KA ketel? Beberapa waktu yang lalu saat mengalami anjlokan dan dialihin ke rel badug / buntu justru dijarah warga sekitar saat si ketel sudah menabrak sebuah benda dan menumpahkan seisi minyak Pertamina-nya. Yang tampak lebih berbahaya ketika melihat foto kiriman rekan Bisma Yoga di mana si loko berada di posisi tidak jauh dari gardu PLN bertegangan listrik tinggi pastinya. Apa jadinya yah apabila beneran nabrak si gardu?

Tanggal 24 September 2009 :
Lokomotif Pilar Penting, Perlu Diremajakan

Kamis, 24 September 2009 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - Melihat kegiatan arus mudik, tampak bahwa kereta api masih merupakan moda transportasi yang paling populer. Untuk meningkatkan pelayanan, PT. KA perlu meremajakan lokomotif yang merupakan pilar penting dari transportasi kereta api. Apalagi mayoritas lokomotif yang beroperasi di pulau Jawa sudah berumur 40 tahun. Pada saat ini, seluruh lokomotif diesel listrik yang beroperasi di pulau Jawa buatan General Electric, Amerika Serikat. Adapun buatan General Motors ElectroMotive, AS, yang merupakan pesaing General Electric, beroperasi di pulau Sumatera khususnya di pertambangan batu bara.

Namun, kali ini, ElectroMotive juga ingin bersaing dengan General Electric dalam menjual lokomotif di pulau Jawa. Matthew Dunwoodie dari ElectroMotive, pekan lalu, mengatakan, ”Kami mempunyai loko yang cocok untuk menarik gerbong penumpang di Jawa, yakni GT38AC (CC205). Selain tenaganya kuat hingga bisa menarik lebih banyak gerbong, GT38AC juga hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.”

Minimal dua produsen
Sementara itu, Djoko Setijowarno, Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan, idealnya PT. Kereta Api memesan lokomotif minimal dari dua produsen. ”Dengan demikian, ada kompetisi. Dan, kompetisi selalu menguntungkan konsumen, yang ditandai peningkatan pelayanan,” katanya. Ia menambahkan, ”Ketika ada produsen lain, maka mau tidak mau General Electric akan memperkuat posisinya. Jadi, mungkin tak terdengar lagi kesulitan dari masinis untuk menjalankan lokomotif karena kurangnya pelatihan,” kata Djoko. (JL/RYO)

Sumber = Situs Kompas.com di :

Tanggapan saya pribadi :
Berita bagus tentunya. Apalagi kalau saja lokomotif – lokomotif tersebut diberikan kepada Daops IX Jember dan Divre I Sumatera Utara yang hanya memiliki lok – lok Diesel Hidrolik hingga sekarang ini. Semoga saja enggak sekedar wacana saja.

Tanggal 25 September 2009 :
1. Kanvas Rem KA Gayabaru Malam Selatan Terbakar di Stasiun Purwokerto

Sebuah rangkaian KA Klas Ekonomi Gayabaru Malam Selatan rute perjalanan Jakarta Kota – Surabaya Gubeng mengalami masalah kecil yang langsung dapat diatasi, yaitu terbakarnya bagian kanvas rem pada salah satu dari kereta / gerbongnya. Dari kejadian ini sempat menimbulkan kepanikan para penumpang baik yang berada di dalam rangkaian KA maupun yang hendak menaiki rangkaian KA tersebut. Namun, pihak staf stasiun Purowokerto di mana rangkaian KA tersebut singgah langsung mengambil tindakan dengan menyemprotkan gas ke bagian yang terbakar.

Tidak dilaporkan apakah kejadian pada malam tersebut sempat menghambat perjalanan KA lainnya atau pun rangkaian KA Gayabaru Malam Selatan itu sendiri. Yang jelas dari kejadian tersebut tiada yang mengalami korban jiwa apalagi tiada satu pun gerbong / kereta yang terbakar.

Sumber = Siaran berita Seputar Indonesia Pagi di RCTI pada tanggal 26 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Ada apa sih dengan beberapa rangkaian KA penumpang kita sebenarnya? Terutama pada bagain kanvas remnya.... Baru saja laporan dari rekan kita Hanafi kalau rangkaian KA Gajayana Lebaran sempat mengalami masalah pada remnya juga. Kali ini giliran rangkaian KA Gayabaru Malam Selatan sempat terbakar pula.

2. Tabrakan KA Barang (Satu Masinis Tewas)
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Barusan headline di TV, 2 KA barang bertabrakan frontal. 1 KA penumpang selamat karena masinis buru - buru mengerem KA sehingga tidak menabrak KA barang yang anjlok. Salah satu loko yang terlibat tabrakan adalah class 66. PLH terjadi di Barendrecht tidak jauh dari Rotterdam (bagian selatan). Satu masinis tewas dan lainya luka berat diduga masinis mengabaikan (atau tidak melihat) sinyal merah. Di wilayah ini ada sistem pengaman di mana kalau masinis mengabaikan lampu merah maka KA akan otomoatis mengerem. Tapi kali ini mungkin sistem pengaman yang disebut dengan ATB (automatische Trein Beinvloeding) sedang rusak. Nah... kalau ini yang terjadi, maka pengelola jalan rel di NL (Prorail) siap - siap menerima gugatan ganti rugi yang lumayan besar.

ATB sudah lama diterapkan di Belanda, tetapi direncananya sistem ini akan diganti dengan standard Eropa yang dinamakan ERTMS. ERTMS bekerja salah satu inputnya dengan GPS hingga kemungkinan terjadi tabrakan semakin minim.

Wassalam,
Widoyoko

Sumber = Postingan dari rekan Widyoko ke milis keretapi@yahoogroups.com tanggal 25 September 2009.

Tanggal 25 September 2009 :
Naik Kereta Uap Keliling Kota

http://www.kompas. com/readkotatua/ xml/2009/ 09/25/10145827/ Naik.Kereta. Uap.Keliling. Kota
Jumat, 25 September 2009 10:14 WIB
SORE menjelang petang, Jumat pekan lalu, sekali lagi warga di kota Solo dibikin terpana. Khususnya warga yang sedang melintas di sepanjang Jl. Slamet Riyadi. Itu terjadi ketika loko uap yang menarik kereta wisata kembali mencoba jalur dari stasiun Purwosari - stasiun Solo Kota di Sangkrah melintas di tengah kota. Suara peluit dari loko uap itu juga seperti mengundang warga untuk menyambut kereta wisata. Sontak jalanan pun jadi macet. Kendaraan roda empat, motor, juga pejalan kaki, segera saja berjalan perlahan sekadar mengagumi bahkan ada yang segera merogoh kantong mereka mencari ponsel untuk kemudian mengabadikan atau membuat fim pendek.

Perjalanan kereta uap untuk wisata yang memang sudah sejak sekitar 2 tahun lalu direncanakan oleh Wali Kota Solo Joko Widodo, akhirnya terwujud. Acara soft launch pekan lalu itu menandai beroperasinya 2 gerbong kereta wisata menggunakan lokomotif uap C 1218. Lokomotif yang dipinjam dari museum Ambarawa ini bikinan Maschinenbau Chemnitz (Richard Hartmann) Jerman tahun 1896. Pada plat yang menempel di lokomotif tertulis Hohenzollern A.G fur Lokomotiv BAU Dusseldorf tahun 1927, ini tampaknya tak sesuai dengan klasifikasi dan tahun pembuatan lokomotif yang sebenarnya. Beberapa peminat kereta api tua yang bergabung dalam komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) menyebutkan, berdasarkan buku JJG Oegema, De Stroomtractie op Java en Sumatra, tipe dan tahun pembuatan lok C12 berasal dari seri SS 418 bikinan tahun 1896. Sementara itu dua gerbong wisata yaitu tipe CR 16 dan CC 44 mampu menampung sekitar 80 orang. Gerbong buatan tahun 1906 itu terdiri atas CR 16 dengan kursi memanjang di kedua sisi dan di tengah serta CR 44 dengan kursi yang berhadapan. Kayu jati menjadi bahan paling dominan yang digunakan dalam gerbong ini.

Soft launch kereta wisata, yang belum diberi nama ini digelar di kawasan Gladag Solo di mana kawasan tersebut jadi kawasan wisata kuliner petang hingga dini hari. Kawasan wisata kuliner itu dikenal dengan nama Galabo (Gladag Langen Bogan) Solo. Berbagai makanan khas Solo berjajar rapi dan bersih di sepanjang jalan raya ini. Setiap hari, mulai sekitar pukul. 17.00 kawasan ini tertutup untuk kendaraan dan hanya diperuntukkan bagi pedagang makanan dan mereka yang ingin menyantap makanan khas Solo.

Menurut Joko Widodo, kereta wisata ini akan berangkat 2x 1 hari dan penumpang bisa singgah di museum Radya Pustaka, museum Batik Wuryoningratan, termasuk di Galabo. Perjalanan Purwosari - Sangkrah sejauh 12 km pp akan menghabiskan dana Rp 3,2 juta,00. Maka, jangan heran nanti jika tarif sewa kereta ini juga akan mahal. Meski demikian, seperti nama kereta wisata, soal tarif juga belum bisa ditentukan. Nama seperti Jaladara dan Kreta Kluthuk diusulkan oleh pihak Solo dan Departemen Perhubungan, namun belum dipastikan mana nama yang akan dipilih.

Dalam kesempatan berbeda, dosen Program Pascasarjana Lingkungan dan Perkotaan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Tjahjono Rahardjo mengutarakan pandangannya terhadap frekuensi pengoperasian kereta wisata tersebut, “Kalau setiap hari apa tidak riskan untuk loko-nya dan juga udara di sekitar kawasan yang dilewati kereta.” Kereta berlokomotif uap tentu akan menambah polusi di kota itu, asap hitam yang keluar dari corong lokomotif lama-kelamaan akan menghitamkan kota. Selain itu juga kondisi loko yang usianya sudah sepuh dikhawatirkan tidak akan kuat jika digunakan setiap hari, sehari dua kali. “Akhir pekan saja, Sabtu dan Minggu, misalnya, mungkin lebih baik,” tandasnya.

Sumber = Reporter WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto edisi tanggal 25 September 2009.

Keterangan = Postingan ini saya dapati dari rekan Mighty Bowo ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 29 September 2009.

Kabar kelanjutannya :
Tanggal 27 September 2009 :

Jaladara Jelajahi Solo
Saatnya nostalgia mendapat perhatian serius

MINGGU pagi di depan Loji Gandrung -- rumah dinas Wali Kota Solo, ribuan warga sibuk memelototi rangkaian kereta yang diselubungi kain hitam. Raut mereka umumnya penasaran. Senyum baru tersungging sesaat setelah Menteri Perhubungan RI Jusman Syafii Djamal melepas selubung itu lantas menyingkap satu rangkaian kereta berlokomotif kuno yang sedang menggamit 2 gerbong antik di belakangnya. "Itu lo Nak, sepur kluthuknya. Apik ya?" kata seorang ibu antusias.

Ketika kota lain tak kuasa membongkar rel tua dan membutakan mata warganya dengan memperbanyak jalur kendaraan, hanya Solo yang 2 tahun terakhir bergulat dengan 1 jurus cukup jitu. Pemerintah setempat bermaksud memoles jalur kereta api yang terbengkalai dengan koleksi lokomotif yang dulu menjadi andalan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di tengah upaya itu, bertemulah Wali Kota Solo Joko Widodo dengan lokomotif uap C 1218 bikinan Maschinenbau Chemnitz (Richard Hartmann) Jerman tahun 1896 di Museum Ambarawa. Pertemuan itu cocok.

Mulai penghujung September ini, rangkaian tua yang diberi nama Jaladara tersebut memandu wisata nostalgia yang membelah Slamet Riyadi, dari Stasiun Purwosari - Sangkrah. Rute tersebut panjangnya 5,6 km (11,2 km pulang pergi). Sepanjang perjalanan, penumpang akan diberikan kesempatan untuk singgah di Museum Radya Pustaka, Museum Batik Wuryoningratan, dan pusat wisata kuliner Gladag Langen Bogan (Galabo). "Ke depan, rute ini masih akan diperpanjang sampai Wonogiri. Itulah jalur kereta yang dulu mengitari kota dan sekarang mau dihidupkan kembali," tutur Wali Kota.

Kabar baik lainnya, kereta ini digratiskan setiap Sabtu sore. Apa untungnya mengembalikan Solo ke tampang lamanya? Belum lagi untuk operasional Jaladara menelan biaya Rp3,2 juta sekali jalan. Secara ekonomis tentu tidak terlalu menguntungkan. Kendati demikian, wali kota bersikukuh Solo tempo dulu ialah kota yang begitu indah. Keindahan itu yang mau dikembalikan lagi. Sebab, menurut wali kota, kota modern harus dapat menyandingkan jaringan jalan dan jaringan rel dalam satu ruang pergerakan.

Perlu waktu untuk membuktikan apakah proyek kereta wisata sanggup menyentil multiplier effect bagi perekonomian masyarakat. Yang jelas, Sepur Kluthuk Jaladara kini menjadi primadona baru di kota berslogan Spirit of Java. (N-4)

Sumber = Liputan dari reporter Antara Andika Betha yang diposting oleh rekan ROSES Man ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 28 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Syukur telah diaktifin penuh untuk wisata dalam kota Solo. Lebih – lebih kalau saja hingga ke segala penjuru pulau Jawa yang notabene sudah semakin tersaingi dengan jalan raya. Dengan dihidupkannya C 1218 ini semoga geliat pariwisata kota Solo dan sekitarnya semakin tinggi. Amin...

Tanggal 29 September 2009 :
1. Siti Latifah Mencari Anak Kandungnya

Masih segar dari hadapan mata kita sosok bayi yang baru terlahir ke permukaan Bumi dari perut sang ibu muda berusia 26 tahun. Betapa lucunya anak berusia 10 tahun yang masih bersih dan belum ternodai secara tiba – tiba digemparin oleh sebuah hadiah. Dengan mengikuti perlombaan ibu dan bayi, maka hadiah akan dijabaninnya. Namun, itu semua hanya bersifat fana. Siti Latifah harus mengalami peristiwa hilang sang buah hati yang bernama Haikal. Ini semata karena giuran hadiah tersebut.

Dengan kasat mata segala daya kemampuan dia kerjain dengan cara mencari ke segala pelosok tempat di mana ada kemungkinan bocah berusia 10 bulan tersebut dapat ditemukan. Tidak terkecuali staskiun Depok Baru. Setiap kios di pelataran stasiun tersebut dia datangin kali – kali saja ada yang mengetahui keberadaan bocah laki – laki yang ada kemungkinan diperjual – belikan ke oknum – oknum penjahat.

Tidak mau terkena tindakan kriminal seperti itu, ibu tetangga yang juga memiliki sang bayi tidak ingin tergiur dengan iming – iming hadiah tersebut. Untuk itu dia tidak ikutan perlombaan palsu tersebut.

Sumber = Siaran berita Top 9 News di Metro TV pada tanggal 29 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Pelajaran berharga kepada kita semua agar iming – iming hadiah jangan menjadi giuran semata yang ujung – ujungnya membuahkan malapetaka tindakan kriminal dari segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi.... waspadalah!!!

2. KRL AC Ekonomi Lebih Parah daripada KRL Ekonomi
Selasa, 29 September 2009 21:58 WIB

Saya pengguna KRL Depok Kota. Pada tanggal 29 September pukul 14.55, saya naik KRL AC Ekonomi dari stasiun kota Jakarta menuju Depok. Saat saya naik penumpang sudah lumayan penuh sehingga saya berdiri. Satu demi persatu KRL berhenti di setiap stasiun, diikuti dengan semakin banyaknya penumpang yang naik. Sehingga sampai stasiun Manggarai di dalam gerbong sudah penuh sesak dengan penumpang. Semakin penuh sesaknya penumpang yang berada di dalam gerbong diikuti dengan semakin panasnya suasana di dalam gerbong. Hal ini dikarenakan AC di gerbong tidak dingin sama sekali, kipas angin yang berputar pun tidak berasa. Akhirnya semua penumpang mengucurkan keringatnya. Bayangkan KRL AC Ekonomi yang penuh sesak, AC tidak dingin, kaca dan pintu tertutup rapat. Jangankan bergerak, bernafas pun sulit karena tidak adanya sirkulasi udara dan terasa sangat panas, pengap dan gerah sekali.

Saya perhatikan semua penumpang akhirnya mengucurkan keringat yang sangat banyak sehingga penumpang berinisiatif untuk membuka paksa jendela yang ada. Lantas apa manfaatnya AC yang ada jika penumpang pun harus membuka jendela agar bisa bernafas? Ternyata naik KRL AC Ekonomi lebih banyak mengucurkan keringat dibandingkan naik KRL Ekonomi. Padahal harganya berbeda jauh bisa 3x lipatnya. Tapi, harga tersebut tidak diikuti dengan AC yang dingin.

Bagaimana PJKA mau mengganti semua KRL Ekonomi menjadi KRL AC Ekonomi yang ternyata kondisinya lebih parah? Akankah hal ini akan terus berlanjut sehingga perlu memakan korban didalam gerbong yang membuat kita sulit untuk bernafas.

yosrizal ananta erwinsyah
jl nakula 2 no 55 depok
depok

Sumber = http://www.kompas. com/suratpembaca /read/10334 edisi tanggal 29 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Saya pernah membuktikannya di KRL Ekonomi AC Ciujung saat dilajuin dengan rangkaian KRL Seire Tokyu 8500. Setibanya di stasiun Tanah Abang di mana para penumpang pada banyak yang keluar, justru begitu KRL dilajuin kembali giliran ke arah stasiun akhir Manggarai AC dinginnya bukan main. Jadi, mungkin intinya dikarenakan faktor padatnya para penumpang sehingga sirkulasi udara yang dingin menjadi minim alias berubah panas. Entah di negaranya saat masih beroperasi juag demikian atau tidak, yang jelas saya yang membuktikannya demikian.

Tanggal 30 September 2009 :
Gempa Bumi Sumatera Barat, Hotel Ambacang Runtuh

Kamis, 1 Oktober 2009 05:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 200 tamu hotel Ambacang di kota Padang belum dapat dievakuasi dari gedung yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu sore (30/9). Kepala Satlak PD Padang, Dedi Hanidal di Padang Kamis (1/10) dini hari mengatakan ada sekitar 200 tamu hotel yang berada di bawah reruntuhan dan belum dapat dievakuasi karena terkendala oleh minimnya peralatan. Gedung hotel dalam kondisi ambruk total sehingga sulit untuk melakukan evakuasi korban secara manual. Tim evakuasi masih menunggu datangnya bantuan alat berat untuk mempermudah pencarian korban.

Rumah Sakit M Jamil, Kamis sekitar pukul. 03:30 WIB telah menampung 20 korban meninggal, sedangkan di Rumah Sakit Tentara Ganting menampung 12 korban meninggal. Jumlah korban, baik yang meninggal maupun mengalami luka berat dan luka ringan belum dapat dipastikan seluruhnya, mengingat korban di beberapa gedung dan ruko di tengah Kota Padang belum seluruhnya dievakuasi. Ketua Satlak PD Padang memperkirakan ada ribuan warga yang terjebak reruntuhan gedung, rumah, ruko, maupun pertokoan yang meninggal maupun mengalami luka - luka.

Hingga pukul. 03:30 WIB, aliran listrik di kota Padang masih padam, namun hujan sudah reda. Warga Padang masih memilih bertahan di luar rumah dan di tenda - tenda darurat yang dibangun di tengah lapangan. Dedy juga menyampaikan bahwa Satkorlak Riau akan mengirim 30 tim penyelamat dengan membawa 100 tenda yang rencananya akan disalurkan di rumah sakit yang memang kekurangan tenda darurat untuk korban gempa.

Sumber = Ma'af saya lupa, tapi hampir semua stasiun TV nasional menyiarkan perkembangan pasca gempa Bumi yang belakangan diralat oleh pihak BMG skalanya 7,9 SR.

Pengalaman yang kami alami sendiri :
Tanggal 26 September 2009 :
Masinis KRL Ciujung Gila

Berniat untuk mencoba menapaki stasiun akhir Parung Panjang dengan menaiki rangkaian KRL hampir berbuah malapetaka. Pasalnya sang masinis mencoba untuk memberhentikan seketika KRL yang dikemudiinnya itu begitu merasa melewati stasiun Jurang Mangu yang tergolong baru itu. Seketika pula rangkaian KRL berlaju mundur menuju kembali ke stasiun Jurang Mangu yang tadi kami langsiri. Berhentinya pun justru melebihi ambang batas posisi berhenti KRL. Peristiwa yang terjadi sekitar jam ½ 9 pagi itu seketika saya foto dan sontak menjadi keheranan kami yang berada di dalam dan luar gerbong. Tentunya para penjaga akses keluar – masuk peron 1 dan 2 stasiun Jurang Mangu.

Sumber = Saya sendiri yang merasakan perjalanan KRL Ciujung pada tanggal 26 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Masinis seperti ini saya amat sangat mengharapkan untuk ditegur kalau perlu dipecat karena telah lalai dalam melajukan rangkaian KA-nya yang dapat berakibat fatal frontalnya kejadian malapetaka yang bisa saja kami alami. Untung saja relnya datar dengan sedikit menurun dan lurus. Kalau saja relnya menikung, maka kami bisa saja mengalami nasib yang sama dengan di negara Jepang di mana nama kami digelari almarhum dan almarhumah.

Sekilas berita global di luar perkereta apian :
1. Badai Debu Mengganggu Aktifitas Warga Australia

Australia sedang dilanda badai besar berupa deburan debu yang menebar dengan warna kemerahan. Debu tersebut bagian dari badai musim panas yang berkepanjangan yang melanda negeri kangguru tersebut. Aktifitas penerbangan terutama di kota Sidney pun tertunda selama berjam – jam. Tidak dilaporkan apakah mengganggu perjalanan KA juga dan seberapa besarnya dampak yang dirasakan oleh warga negara tersebut.

Sumber = Siaran berita Kabar 15 di TV One pada tanggal 23 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Takdir sulit dielakkan. Warga negara Australia harus menghadapi cobaan yang cukup panjang pastinya.

2. Badai Ganas Menerjang Negara Filipina dan Vietnam
Tidak habis – habisnya wilayah Asia Tenggara diterjang keganasan badai tropis. Dikala negara Indonesia sedang dilanda musik kemarau yang berkepanjangan serta gempa yang cukup dahsyat, namun tidak bagi wilayah negara di kawasan Australia dan sekitar Luat Cina Selatan. Kedua negara, yakni Filipina dan Vietnam justru diterpa badai yang sangat ganas menerjang wilayah utara dan timur dari kedua negara tersebut. Hasilnya tidak main – main, sekitar 200 orang lebih meninggal akibat ganasnya badai tersebut.

Meski demikian tidak dilaporkan apakah mengganggu aktifitas transportasi khususnya kereta api mengingat kedua negara tersebut memiliki jaringan transportasi massal seperti salah satunya kereta api.

Sumber = Beberapa saran berita di siaran – siaran TV nasional dan CNN sepanjang akhir bulan September 2009.

Mungkin ada rekan – rekan yang ingin menambahkan atau meralatnya? Silahkan saja….

Salam,
Dana

Kalau mau japri, silahkan ke dk_aries@yahoo.com saja yah…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar