Selasa, 29 September 2009

Catatan Bulanan Bulan September 2009 Pertengahan

Catatan Bulanan
Pertengahan Bulan September 2009
Dikumpulkan oleh = Saya Sendiri  Dana

Bukan untuk mendramatisir, namun saya hanya menyarankan agar sebelum membacanya anak – anak perlu didampingin oleh orang tua atau pun wali karena berikut ini peristiwa – peristiwa yang terjadi selama kurun waktu awal bulan ini ada suatu peristiwa yang tidak kita inginkan, yaitu berita kecelakaan pastinya.

Sedikit permintaan ma’af saya...

Mohon ma’af apabila selama saya memposting agenda bulanan di sepanjang awal bulan Febuari 2009 kemarin hingga pertengahan bulan Mei 2009 ini ada beberapa foto yang tidak bahkan kurang berkenan, seperti foto – foto pastinya dari tayangan TV. Mulai bulan ini dan seterusnya, saya selalu lebih hati – hati dalam memposting berita. Mungkin apabila yang ditampilin itu foto – foto kiriman dari teman – teman sekalian atau pun juga hasil buruan saya sendiri, maka sudah layak tayang.

Mohon tanggapannya apabila ingin menanggapi...

Tanggal 11 September 2009 :
Paket KA Wisata Sumatera Barat
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

PADANG PANJANG, SABTU — Bila ingin berwisata dari Padang Panjang ke Sawahlunto, kereta api wisata bisa menjadi salah satu pilihan. Dengan kereta ini, penumpang dibawa menyusuri sawah - sawah dan danau Singkarak yang menjadi potensi alam Sumatera Barat. Kereta api wisata ini diresmikan Menteri Perhubungan Jusman Safeii, Sabtu (21/2). Menteri beserta Gubernur Sumatera Barat, jajaran PT KA Sumatera Barat, serta sejumlah artis dan masyarakat yang peduli kereta api melakukan perjalanan wisata perdana.

Kereta api wisata jalur ini direncanakan beroperasi setiap hari Minggu. Kereta berangkat dari stasiun Padang Panjang pukul 07.30 dan dari Sawahlunto pukul 14.30. Tiketnya cukup terjangkau yakni Rp 60.,00 per orang pergi - pulang. Di luar hari Minggu, peminat bisa mencarter kereta seharga Rp 30 juta saja, dengan 75 tempat duduk. (ART)

Ben W. gajayana@gmail.com Posting ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 11 September 2009.

Sumber = http://travel. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/21/ 13354428/ pergi.ke. sawahlunto. naik.kereta. wisata.saja.

Tanggapan saya pribadi :
Seru…..

Tanggal 11 September 2009 :
Kabel Listrik KRL Putus di Mangga Besar

Pagi hari warga komuter Jabodetabek dikejutkan dengan putusnya kabel listrik untuk perjalanan rangkaian KRL jaodetabek. Akibat dari peristiwa tersebut perjalanan KRL Jakarta – Bogor pp menjadi terganggu sehingga perjalanan antara stasiun Jakarta Kota dengan stasiun Gambir harus dilalui secara bergantian dengan menggunakan 1 jalur. Adapun jalur yang menjadi peristiwa putusnya kabel tersebut berada di sisi rel untuk perjalanan KA dari stasiun Manggarai ke stasiun Jakarta Kota.

Bayangkan saja, di saat pagi hari banyak warga komuter harus menuju ke Jakarta sehingga perjalanan KRL pun menumpuk. Tidak diketahui perjalanan KA mana saja yang mengalami gangguan akibat peristiwa tersebut. Yang jelas saat saya menaiki rangkaian KRL AC Pakuan di siang harinya selepas salat Jum’at sudah tidak mengalami gangguan.

Sumber = Seorang penumpang KRL Ekonomi AC yang kebetulan satu gerbong dengan saya di sore harinya saat sama – sama hendak kembali ke kota Jakarta pada tanggal 11 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Lagi – lagi kelalaian pihak PT. KA Daops I Jakarta. Saya rasa sudah saatnya di setiap stasiun besar dan kecil harus memiliki rel persialngan agar dapat mengatasi peristiwa yang tidak kita inginkan seperti kejadian pagi ini dan peristiwa lainnya yang sebenarnya memang tidak kita inginkan.
Tanggal 12 September 2009 :
Jembatan KA Wisata Lokomotif Tua Cepu Ambrol

Besi penopang rel, bantalan dan rel sepanjang sekitar 10 meter yang berlokasi di desa Samborejo kecamatan Sambong kabupaten Blora propinsi Jawa Tengah terlepas dari beton penopang hingga melengkung akibat tertabrak truk kontainer dengan plat nomor Polisi B 9773 SU yang melebihi muatan melaju dengan kencang. Truk yang dikemudikan oleh Sudarto tersebut milik PT. Glorus Interbuana di Jakarta melaju dari Blora hendak ke Cepu. Dikarenakan muatannya disusun sangat tinggi sehingga truk yang dikemudikannya itu menghantam besi penopang rel tepatnya di jembatan Brosot pada pukul. 05.30 WIB (12/9). Dalam peristiwa tersebut, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Inspektur Satu Agus Budiana langsung menahan sang sopir dan truk tersebut di Cepu. Rencananya pihaknya akan memfasilitasi pertemuan antara pemilik truk dan KPH / Kesatuan Pemangkuan Hutan Cepu.

Akibat dari pertstiwa ini, Perhutani terpaksa membatalkan sejumlah tur yang biasa dilakukan dengan lokomotif uap yang ada. Peristiwa sebelumnya pernah terjadi pada tanggal 14 Juni silam pada tahun yang sama. Ironisnya, PT. Mutiara Samudera Biru selaku perusahaan pemilik truk tersebut tidak mau bertanggung jawab atas peristiwa yang meinpa jembtana KA yang dikelola oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah tersebut.

Sumber = Koran Kompas halaman 3 rubrik Nusantara edisi tanggal 13 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Sudah seharusnya di tiap jembatan kereta api tidak hanya milik KA wisata tetapi juga rel KA untuk umum lintas trans Jawa keseluruhan diberi tiang portal batas ketinggian kendaraan bermotor supaya tidak terjadi lagi peristiwa–peristiwa semacam ini. Dari kejadian ini, meski tidak mengganggu jadwal perjalanan KA sesungguhnya (jalur umum), tetapi mematikan sendi – sendi urat nadi wisata yang selalu didatangi oleh turis mancanegara, tidak terkecuali dari benua Eropa. Yang lebih fatal dan jangan sampai terjadi kalau saja menimpa lokomotif uap.

Kilasan :
Mendambakan Subway Seperti Tokyo

Menyinggung kota Jakarta yang ramah pergaulan, ramah waktu, ramah lingkungan dan pasti ramah kedisiplinan. Suatu impian belaka yang belakangan ini terus dikiatkan berupa wacana yang tidak kunjung terlaksana. Entah apakah akan mengikuti jejak negara matahari terbit atau negara dengan kekuasaan wilayah koloni jajahan yang luas, Indonesia seakan terpuruk masalah modernitas. Terutama bagi warga ibukota Jakarta yang sudah sekian lama mendambakan kehadiran pemecahan masalah transportasi yang super cepat, praktis, tidak mengenal hambatan dan tepat waktu.

Mencontohkan dari gaya hidup masyarakat Jepang terutama warga ibukota Tokyo dengan tingkat kedisiplinan yang sangat baik, seakan – akan masih banyak teori yang harus dipraktekkan semata tidak hanya untuk jangka waktu beberapa hari saja atau dalam rangka perinagatan atau pun himbauan tertentu saja. Seakan – akan masyarakat ibukota Jakarta khususnya tidak segampang menegaskan pengemudi agar menggunakan sabuk pengaman atau pun helm yang cukup berhasil dilaksanakan

Sumber = Koran Kompas rubrik Metropolitan halaman 34 edisi tanggal 13 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Majulah Jakarta-ku… Optimislah dan berusahalah dengan memupuk tali silatur rohim dengan sesama warga meski berbeda ras, beda agama, beda bahasa daerah, beda segalanya, namun tetaplah satu jua. Jangan sekedar teori menyesatkan dengan persepsi salah satunya berupa sosok pebisnis berjas dan berdasi lebih baik duduk manis di dalam mobil sedan mewah ketimbang naik KA atau pun juga bus. Tengoklah beberapa negara maju dan berkembang yang senantiasa melepaskan persepsi buruk seperti itu dengan berbaur bersama masyarakat ibukota dalam 1 moda transportasi massal hingga sampai ke tujuan mereka masing – masing. Seakan – akan dapat menghapus kesan kendaraan bermotor yang berlimpah yang sudah memadati ruas jalan dan trotoar yang terkesan mubazir sehingga ditempati lapak PKL, pangkalan ojek, papan – papan reklame, tembok pembatas bangunan permanen dan masih banyak lagi.

Tanggal 16 September 2009 :
1. Manusia di Balik Kaca Lokomotif

Rabu, 16 September 2009 03:23 WIB
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Hoedy Prasetyo, masinis KA Mantap Lebaran tujuan Jakarta - Madiun, Senin (14/9) pagi. Pekerjaan sebagai masinis kerap membahayakan nyawa, termasuk menjadi sasaran lemparan batu orang iseng.

Di balik kecelakaan kereta api di Indonesia belakangan ini, masinis kerap dipersalahkan. Padahal di tengah pengabdiannya jauh dari kehangatan keluarga mereka kerap menjadi korban tangan iseng yang membahayakan nyawa.

Dipo kereta api Jatinegara, Jakarta, Senin (14/9) pukul 03.30. Deru mesin diesel lokomotif CC seri 201 62 terdengar kencang dari halaman yang masih berselimut gelap. Hoedy berjalan ke arah lokomotif buatan General Electric Amerika Serikat itu dan naik menuju kabin masinis. Ruang kecil berukuran 2,5 meter x 2 meter dengan sejumlah panel kendali. ”Sudah sahur belum, Di? Aku malah belum sempat mandi, kirain keburu mau jalan,”kata Hoedy Prasetyo (37), sang masinis, kepada Sukamdi (29), asisten masinis, yang sudah berada di dalam kabin. Keduanya harus mengantarkan ratusan pemudik menggunakan kereta api tambahan Mantap Lebaran ke arah Madiun, Jawa Timur. Sukamdi hanya tertawa mendengar pertanyaan rekannya. Sejam sebelum waktu pemberangkatan KA pukul 04.50 lokomotif harus siap di stasiun Tanah Abang. Setelah penumpang naik dari stasiun itu ia lalu memacu rangkaian KA tersebut ke arah Cirebon, Jawa Barat.

Sekitar pukul 06.00, KA Mantap Lebaran sedang melintasi stasiun Rawa Bebek, Bekasi, saat beberapa anak kecil melemparkan petasan ke loko. Petasan itu meledak dekat sekali dari posisi duduk Hoedy. Kaca loko itu kebetulan sedang dibuka lebar agar kabin tidak pengap. ”Ini masih biasa. Kadang batu yang melayang. Kalau musim liburan sekolah suka seperti ini,”katanya sambil melapor ke kantor operasi melalui kontak radio yang ada di mesin kendali. Sebagai orang yang berada di lokomotif, mereka rentan bahaya, termasuk bila terjadi kecelakaan. Padahal, kecelakaan kereta di Indonesia tergolong tinggi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan, hingga Desember 2008 ada tiga tabrakan kereta api dengan kereta api. Sementara tabrakan KA dengan kendaraan bermotor 19 kasus dan KA anjlok 95 kejadian. Sebagian masinis turut menjadi korban dalam kecelakaan ini.

Rekannya, Yayat Sutarya (32), asisten masinis, pernah mengalami kecelakaan lebih parah. Saat melintasi stasiun yang sama, sepekan sebelum Lebaran 2008, dengan KA Bengawan rute Solo - Jakarta, batu sekepalan tangan menghantam mata kanannya. Bola mata Yayat rusak. ”Ada anak - anak kecil di samping rel. Sepertinya mereka yang melempar. Saya sedih sekali sampai dibuat jadi cacat seperti ini,” tutur ayah satu anak itu, Selasa. Selain kehilangan penglihatan, kariernya sebagai masinis pupus. Ia akhirnya menjadi tenaga staf di Dipo Jatinegara. Padahal, bila tak ada halangan, lima bulan berikutnya ia akan diangkat menjadi masinis.

Dipersalahkan
Ketika kecelakaan kereta terjadi, berkali - kali masinis dipersalahkan. Belum lagi rasa bersalah yang timbul bila ada korban jiwa dalam kejadian ini. ”Kalau masinis ditanya sudah berapa kali nabrak, enggak ada yang bisa jawab itu. Tetapi kalau ditanya apa ada masinis yang belum pernah nabrak, jawabnya enggak ada,”ujar Aris Danarto (38), masinis sekaligus teknisi Dipo KA Jatinegara. Ia masih menjadi asisten masinis saat kereta yang dikemudikannya menabrak dua pengemudi sepeda motor. Berhari - hari ia mimpi buruk meski tahu palang pintu sudah tertutup dan pengemudi motor nekat menerobos.

Menurut Sekretaris Jenderal Ikatan Masinis Indonesia Sudarpono, kesejahteraan masinis di Indonesia belum seimbang dengan risiko kerja. Gaji masinis muda Rp 1,7 juta, sedangkan masinis senior Rp 2,4 juta. Namun, kesejahteraan mereka membaik beberapa tahun terakhir. Masinis mendapat tunjangan kilometer sebesar Rp 150 per kilometer yang mereka lalui, uang tunggu Rp 7.000 setiap 6 jam 15 menit, tunjangan fungsional Rp 290.000, serta tunjangan risiko Rp 360.000 untuk masinis dan Rp 210.000 untuk asisten masinis. Tunjangan itu akan diterima masinis bila sudah menjalani delapan rute perjalanan dalam sebulan.

Cerita duka lain dirasakan masinis macam Hody atau Yayat yang kerap tak bisa berlebaran bersama keluarga. Namun, momen paling menyedihkan bagi Hoedy adalah saat tak dapat menyaksikan kelahiran putra pertamanya dua bulan lalu karena sedang bertugas di Cirebon. ”Sekarang pun harus saya tinggal. Padahal, umur segini sedang lucu - lucunya,”tuturnya sambil tersenyum. Di sela - sela duka, ada rasa bangga. Aris paling suka mengamati wajah penumpangnya yang tiba di tujuan saat mudik. ”Senang rasanya melihat penumpang gembira membayangkan segera kumpul keluarga meski kami justru jauh dari keluarga,”tuturnya.

Karena berada di balik kaca lokomotif, tak banyak penumpang yang menghargai masinis itu….

Diliput oleh Reporter KOMPAS ANTONY LEE.

Sumber = Harian Kompas pada tanggal 16 September 2009.
Keterangan = Postingan pemberitaan ini saya dapati dari rekan Bambang Priyo Cahyono ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 16 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Sudah saatnya jalur lintasan yang rawan penimpukkan batu diberi tembok pembatas. Kalau perlu semua kaca lokomotif berbahan anti peluru.

2. Lebih Berminat Berangkat Malam, KA Sawunggalih Pagi Sepi Penumpang
Merasa berminat menempuh perjalanan di malam hari, rangkaian KA Sawunggalih hanya 1 dari sekian banyak rangkaian KA di stasiun Pasar Senen yang berangkat di saat matahari masih bersinar terang di pagi hari dengan keadaan sepi. Kapasitas 1 gerbong / kereta yang muat sekitar 80 penumpang tersebut hanya terisi sekitar <>

Sumber = Tayangan berita Kabar Siang di TV One pada tanggal 16 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Suatu kesempatan yang bagus untuk seantero calon penumpang KA khususnya tujuan propinsi Jawa Tengah yang menjadi mayoritas tujuan akhir mereka. Sebab, dikala mendekati hari raya Lebaran, maka sudah pasti setiap jengkal gerbong / kereta penumpang diselimuti lautan manusia.

3. Mantan Pejabat Carter KA Wisata
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah mantan pejabat di negeri ini akan mudik ke kampung halamannya dengan naik kereta api wisata. Mereka tak akan berdesak - desakan seperti pemudik lainnya karena naik KA mewah yang dicarter, dengan tujuan ke beberapa kota, seperti Semarang, Purwokerto, dan Solo.

Kepala Humas PT. KA Daops I Jakarta Sugeng Priyono kemarin membenarkan rencana penggunaan KA wisata tersebut. Namun, dia enggan menjelaskan secara detail identitas sejumlah mantan pejabat itu. "Penyewa kereta wisata itu adalah publik figur, mulai dari mantan pejabat hingga personel band ternama,"kata Sugeng.

Sewa 1 gerbong KA yang berkapasitas 20 tempat duduk itu Rp 17 juta hingga Rp 23 juta atau sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1.200.000 per orang untuk sekali perjalanan. Fasilitas yang tersedia antara lain AC yang super sejuk, karaoke, minibar dan kamar mandi mewah. Sampai Selasa (15/9), PT. KA telah menerima 8 pemesan untuk tujuan Purwokerto, Semarang dan Solo. Rangkaian KA wisata itu akan digandeng dengan lokomotif sesuai permintaan. "Kalau si pemesan minta kereta wisata yang dipesannya itu digandengkan dengan rangkaian KA ekonomi karena ingin menikmati perjalanan, ya tidak masalah. Namun, biasanya satu rangkaian dengan KA eksekutif,"katanya. Tahun lalu mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mudik ke Cilacap dengan mencarter kereta wisata. KA itu ditarik lokomotif KA Purwojaya jurusan Jakarta - Cilacap.

Sewa KA wisata itu jauh di atas harga tiket Klas Ekonomi yang dibeli Sudarso (46) yang hanya Rp 26.000,00. Warga Depok ini akan mudik ke Semarang. Demi ritual mudik tahunannya, Sudarso rela duduk di pinggiran pintu kereta Klas Ekonomi Matarmaja tujuan Malang yang berhadapan dengan toilet. "Enggak apa - apa duduk di depan toilet, yang penting bisa mudik,"katanya.

Selain akan selalu terganggu oleh penumpang lain yang keluar dan masuk kereta, duduk di pintu juga membuat kaki Sudarso harus ditekuk di sepanjang perjalanan sekitar 12 jam. "Enak kok duduk di pintu. Kan enggak pengap karena kena angin terus,"ujar kakek dua cucu yang memilih kereta karena trauma seusai kecelakaan bus saat mudik pada 1993.

Sumber = Reporter WARTA KOTA IRWAN KINTOKO pada tanggal 16 September 2009.
Keterangan = Postingan pemberitaan ini saya dapati dari rekan Ben Wicaksono ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 16 September 2009.

Tanggal 18 September 2009 :
1. Lok CC 203 41 Menyeburkan Api di Cicalengka
Lokomotif Diesel Electric yang menarik rangkaian KA Priangan arah ke Cicalengka secara tiba – tiba menyemburkan api yang cukup dashyat. Tampak kepulan asap terlihat jelas dari kejauhan. Rangkain tersebut sedang menarik sejumlah kereta / gerbong antara lain 1K1, 1KMP2 dan 2K2. Tiada laporan apakah rangkaian KA tetap melanjutkan perjalanannya sampai stasiun akhir Pasar Senen atau tidaknya. Kejadian tersebut berlangsung pada pagi hari.

Foto di samping hasil potretan rekan ROSES Man.

Sumber = Rekan ROSES Man / bunga roos yang langsung berada di TKP / tempat kejadian perkara pada tanggal 18 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Apapun kejadiannya semoga tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan arus mudik Lebaran 1430 H yang siap berlangsung dalam kurun waktu yang tidak lama ini.

2. Didesak Para Calon Penumpang, 3 Wanita Pingsan Tergencet
Arus mudik di sepanjang tahun seringkali membuat ulah. Kalau tidak resah karena banyaknya calo berkeliaran, tidak lain para calon penumpang berebut masuk ke dalam gerbong / kereta yang tersedia di setiap jelang jam keberangkatan. Tidak terkecuali yang dialami oleh 3 orang wanita yang secara kebetulan sudah memasuki gerbong / kereta Kertajaya sejak stasiun Jakarta Kota (entah benar Kertajaya atau bukan, tetapi seperti ini narasumbernya). Setibanya di stasiun Pasar Senen para calon penumpang Klas Ekonomi tersebut langsung menyerbu masuk ke dalam seantero gerbong / kereta di setiap jengkal yang ada. Hal ini membuat ketiganya jatuh pingsan karena desakan yang parah.

Akibat peristiwa tersebut ketiganya dievakuasi keluar gerbong / kereta. Tentu saja ketiganya merasa menyesal sekali tidak jadi pulang kampung dengan terpaksa dievakuasi ke sebuah emplasemen. Sang kakak mengaku pasrah atas kejadian tersebut dan tidak tahu apakah dapat melanjutkan perjalan dengan rangkaian KA selanjutnya atau tidak.

Sumber = Beberapa siaran berita di TV pada tanggal 18 September 2009.

Catatan :
Meski kita sudah mengetahui bahwa rangkaian KA Kertajaya seharusnya berangkat awal dari stasiun Tanjung Priok, namun narasumber dari banyaknya siaran TV mengatakan seperti demikian alias berangkat awal dari stasiun Jakarta Kota.

Tanggapan saya pribadi :
Sebetulnya tradisi mudik tidak harus dilakukan apabila tidak mampu kita jangkau. Sebab, setidaknya mungkin dalam bekerja ada waktu cuti tidak harus pada Idul Fitri, tetapi pada kapan saja dan di mana saja sesuai kebijakan tempat kita bekerja masing – masing.

3. Baku Tembak Pelaku Vandalisme Dengan Aparat
Di antara keramaian para calon penumpang KA bawah tanah di sebuah stasiun KA bawah tanah bernamaBalderas, seorang pelaku vandalisme kepergok oleh aparat keamanan. Saat si pelaku yang bernama Louis Fernandes (lupa nama panjangnya da bagaimana cara penulisan yang sebenarnya) melakukan coret – mencoret sebuat tembok secara tiba – tiba ditegur oleh Polisi. Merasa tidak suka diperlakukan seperti demikian, menurut keterangan salah seorang saksi mata yang bernama Mauirico Perez langsung mengeluarkan pistol berjenis Revolver. Sang pelaku langsung memuntahkan beberapa butir peluru yang membahayakan itu di tengah para calon penumpang dan penumpang yang hendak naik – turun KA.

Dari kejadian tersebut, 2 orang ditemukan tewas tergeletak di emplasemen stasiun. 1 di antaranya seorang aparata keamanan yang pada akhirnya dimakamkan dengan upacara penembakkan ke udara di sebuah tempat pemakaman umum. Saat kejadian penembakkan di hari Jum’at kelabu tersebut, sang pelaku yang tampak dari kamera CCTV yang ternyata sosok seorang bapak berusia sekitar 50 – 60-an tahun tersebut langsung diringkus oleh Kepolisian setempat.

Sumber :
- Tayangan berita di Al Jazeera pada tanggal 20 September 2009 di pagi hari
- Siaran berita Seputar Indonesia Pagi di RCTI pada tanggal 21 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Suatu kejadian yang sangat pilu hanya karena melakukan aksi vandalisme harus menjadikan nyawa kita melayang. Aksi corat – coret di tembok dengan menggunakan pilox dan lain sebagainya mesti ditebas dengan peluru tajam yang menjadikan malapetaka kepada khalayak umum. Sungguh diluar akal sehat manusia normal. Tindakan sembrono dan sepele yang berbuah malapetaka kematian ini semoga tidak terjadi di negara Indonesia kapan pun dan di mana pun.

4. Stasiun KA Tangerang Terbakar
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Stasiun Tangerang memang benar terbakar… Penyebab kebakaran diperkirakan karena ledakan tabung gas di salah satu warung yang ada di sekitar stasiun....tetapi sekarang masih terus diselidiki pihak berwajib untuk penyebab pastinya...

kebakaran juga merambat ke luar stasiun, peron dan gudang stasiun habis terbakar...
Tetapi kebakaran ini tidak mempengaruhi perjalanan kereta yang melewati stasiun ini...

Berita kelanjutannya :
Betul tuh stasiun tangerang kebakaran dan terjadi sekitar pukul 02:30 pagi....

Sumber = Dari rekan andhonk31, turbee dan bohai abies para penghuni forum Semboyan35.com pada tanggal 18 Septrember 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Suatu kejadian yang sangat pilu hanya karena melakukan aksi vandalisme harus menjadikan nyawa kita melayang. Aksi corat – coret di tembok dengan menggunakan pilox dan lain sebagainya mesti ditebas dengan peluru tajam yang menjadikan malapetaka kepada khalayak umum. Sungguh diluar akal sehat manusia normal. Tindakan sembrono dan sepele yang berbuah malapetaka kematian ini semoga tidak terjadi di negara Indonesia kapan pun dan di mana pun.

Tanggal 19 September 2009 :
KA Gajayana Mengalami Patah Per
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

Buat yang kemarin hari Sabtu naek KA 7120 alias Gajayana Tambahan (masih kereta yang lama), pada saat datang di stasiun MRI masuk ke sepur 7 dan BLB / berhenti luar biasa di sana. Ternyata pada gerbong BP-nya mengalami patah per. Cukup lama juga sekitar ½ jam proses pergantian per ini dilakukan.
Rgds,
MH

Sumber = Rekan Hanafi yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 20 September 2009.

Tanggal 20 September 2009 :
Musibah Mobil Ditabrak KA Di Sumatera Utara
Karena menyeberangi sebuah perlintasan KA tidak berpalang, maka sebuah mobil sedan dihajar oleh sebuah rangkaian KA penumpang di propinsi Sumatera Utara. Lupa di kota mana kalau tidak salah dengar di kota Sirengai (tolong ralat yah kalau salah...). Namun, tidak disebutkan oleh rangkaian KA apa dan berapa banyak jumlah korban yang berjatuhan.

Sumber = Siaran berita Reportase Pagi di Trans TV pada tanggal 21 September 2009.

Mungkin ada rekan – rekan yang ingin menambahkan atau meralatnya? Silahkan saja….

Salam,
Dana

Kalau mau japri, silahkan ke dk_aries@yahoo.com saja yah…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar