Selasa, 29 September 2009

Catatan Bulanan Bulan September 2009 Awal

Catatan Bulanan
Awal Bulan September 2009

Dikumpulkan oleh = Saya Sendiri  Dana

Bukan untuk mendramatisir, namun saya hanya menyarankan agar sebelum membacanya anak – anak perlu didampingin oleh orang tua atau pun wali karena berikut ini peristiwa – peristiwa yang terjadi selama kurun waktu awal bulan ini ada suatu peristiwa yang tidak kita inginkan, yaitu berita kecelakaan pastinya.

Sedikit permintaan ma’af saya...
Mohon ma’af apabila selama saya memposting agenda bulanan di sepanjang awal bulan Febuari 2009 kemarin hingga pertengahan bulan Mei 2009 ini ada beberapa foto yang tidak bahkan kurang berkenan, seperti foto – foto pastinya dari tayangan TV. Mulai bulan ini dan seterusnya, saya selalu lebih hati – hati dalam memposting berita. Mungkin apabila yang ditampilin itu foto – foto kiriman dari teman – teman sekalian atau pun juga hasil buruan saya sendiri, maka sudah layak tayang.

Mohon tanggapannya apabila ingin menanggapi...

Perlu diketahui kalau sepanjang akhir dari bulan ini meski minim pemberitaan kereta api selain setidaknya selalu saja berkisar pembelian tiket untuk arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1430 H, saya pribadi amat mengkhawatirkan dengan peristiwa malapetaka bencana alam yang melanda negara Yunani dan sekitarnya yang sedang digemparkan peristiwa kebakaran hutan lebat. Sedangkan, di negara Taiwan sendiri sudah banyak korban jiwa yang diakibatkan keganasan topan yang melanda seantero negara yang berada antara kota Kaohshiung pada sisi barat Taiwan dan ibukota Taipei pada sisi timur Taiwan. Karena kedua wilayah Taiwan tersebut memiliki jaringan kereta api apalagi super cepat. Namun, satu pun termasuk yang di negara Yunani tiada pemberitaan mengenai moda transprotasi apapun.

Tanggal 1 September 2009 :
Keluhan Penumpang KRL AC Sudirman Ekspres dan Serpong Ekspres
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

PT. KA
Mohon KRL Express Bisa Menaikkan Penumpang di Stasiun Palmerah
Selasa, 1 September 2009 07:44 WIB
Sebagai pengguna layanan KRL Serpong - Jakarta setiap harinya, saya ingin mempertanyakan mengapa KRL Express yang selalu berhenti untuk menurunkan penumpang di stasiun Palmerah, tidak diberlakukan juga untuk mengangkut penumpang dari stasiun ini. KRL Express hanya mau menaikkan penumpang di stasiun Serpong, Sudimara dan Pondok Ranji? Padahal jumlah penumpang yang turun dari kereta ini di Palmerah jumlahnya cukup banyak,dan mayoritas penumpang yang turun tersebut juga ingin naik lagi dari stasiun ini.

Pilihan kereta pada jam pulang karyawan antara jam 17.15 - 18.15 WIB sangat terbatas pada KRL Ciujung, KRL ekonomi dan Kereta Rangkas Bitung, yang selalu penuh sesak penumpang. KRL Ciujung selalu penuh sesak seperti kaleng sarden karena gerbongnya yang terbatas dan penumpang tidak punya pilihan lebih baik untuk naik kereta pulang, menunggu KRL ekonomi yang lama dan juga sering terlambat jalannya karena terhalang kereta Rangkas Bitung yang lambat dan mengangkut penumpang overload sampai ke atap - atap. Ditambah lagi banyak pedagang berjualan yang kalau ditotal bisa 1 gerbong sendiri.

Untuk naik KRL Express para pekerja harus extra terburu - buru menuju ke stasiun Tanah Abang maupun Sudirman dengan waktu yang mepet dan lalu lintas padat. Mohon agar KRL Express bisa menaikkan penumpang juga di stasiun Palmerah, toh berhenti untuk menaikkan penumpang cuma memakan waktu 10 - 15 detik saja, sedangkan kereta ini juga sering saya lihat berhenti di stasiun Palmerah dengan menutup pintunya lebih dari 10 detik, menunggu sinyal aman.

Untuk membayar karcis Rp.8000,- dengan kenyamanan dan waktu pulang yang lebih baik rasanya juga tidak ada yang keberatan. Apa bedanya stasiun Palmerah dibandingkan stasiun Pondok Ranji dan Sudimara yang besar dan banyak penumpangnya saya rasa juga sama saja, sehingga kereta Express membedakan diri di stasiun ini?

Donald Yudi Winarso
Perum Serpong Park E7/60
Tangerang

Sumber = Postingan rekan Ben Wicaksono ke milis keretapi@yahoogroups.com tanggal 1 September 2009.
Keterangan = Si mas Ben ini enggak mencantumin narasumbernya dari surat kabar mana.

Tanggapan saya pribadi :
Si penulis surat pembaca ini tidak menyadari bahwa akan banyak sekali jadinya stasiun yang disinggahi rangkaian KRL AC sehingga bisa – bisa namanya pun menjadi KRL AC Semi. Saya sendiri sangat tidak menyetujui kalau memang biasa menuruni penumpang secara legal berdasarkan perka yang ada, tetapi kenapa sejak dulu tetap saya tidak pernah menaikkan penumpang di stasiun setempat? Itu bagian dari wujud ketidak adilan dalam menggunakan rangkaian KRL khususnya AC Ekspres pula. Ada 1 lagi yang kurang saya setujui dari tulisan ybs bahwa rangkaian KRL Ekonomi AC Ciujung selalu penuh sesak seperti kaleng sarden. Padahal kejadian serupa seringkali saya almi di rangkaian KRL AC Sudirman Ekspres sewaktu saya masih menjadi pengguna setia rangkaian KRL Serpong – Tanah Abang pp tepatnya sewaktu saya masih tinggal di kawasan Bintaro Jaya.

Tanggal 2 September 2009
Diguncang Gempa, Jalur KA Dinyatakan Aman

Rabu, 02/09/2009 19:56 WIB
Bandung - Meski gempa mengguncang cukup keras, namun Kepala Humas KA Daops II Bambang S Prayitno memastikan seluruh jalur KA hingga saat ini aman. Tidak ada jalur kereta yang tergeser atau pun terkena longsor akibat gempa tersebut. "Alhamdulillah sampai saat ini gempa yang baru terjadi tidak berpengaruh secara signifikan. Hanya ada beberapa stasiun yang retak - retak,"ujar Bambang kepada detikbandung saat dihubungi melalui telepon, Rabu (2/9/2009).
Stasiun yang mengalami kerusakan diantaranya Stasiun Awi Pari Tasikmalaya dan Stasiun Karang Pucung Banjar. Lebih lanjut Bambang menuturkan setelah kejadian gempa dirinya langsung menginstruksikan petugas untuk mengecek setiap jalur kereta. "Pengecekan dilakukan untuk memeriksa rel yang bergeser atau kemungkinan longsor. Tapi sampai sekarang laporannya masih aman,"jelasnya. Beberapa titik yang rawan longsor di antaranya jalur Ciganea Purwakarta, Plered dan Cilame.

Bambang menambahkan meski aman, dirinya masih akan terus memantau kondisi jalur kereta api untuk memastikan kereta dapat tetap beroperasi terlebih saat mudik.(tya/lom)




Sumber = Tya Eka Yulianti – detikBandung dapat dilihat juga di situs http://bandung.detik.com/read/2009/09/02/195600/1195247/486/diguncang-gempa-jalur-ka-dinyatakan-aman.

Tanggapan saya pribadi :
Semoga saja benar demikian.


Tanggal 4 September 2009 :
Tragedi KA Penataran

Dilaporkan telah terjadi pristiwa luar biasa hebat / PLH yang dialami sebuah rangkaian KA dengan jurusan Surabaya – Blitar di di KM 14 Karanglo, Kecamatan Singosari, Malang. Dalam peristiwa tersebut dilaporkan rangkaian KA klas Ekonomi tersebut terguling hingga menyebabkan 1 orang tewas. Korban tewas ternyata seorang asisten masinis yang bernama Darsono (40). Ia terjepit di ruang kemudi lokomotif CC 201 44. Namun, Dwi Ajar sang masinis justru Alhamdulillah dalam keadaan selaman. Korban asisten masinis pun dievakuasi ke RS. Kejadian tersebut disebabkan oleh masinis yang menarik tuas darurat untuk menghindari seekor kerbau yang berada di lintasan rel persawahan tersebut.
Foto di atas diposting oleh rekan Bisma Yoga yang saya kumpulkan dalam 1 frame.

Dalam peristiwa tersebut tidak hanya menyebabkan seorang asisten masinis tewas tetapi juga melukai sekiranya 7 orang penumpang. Rangkaian gerbong / kereta tampak terguling ke sawah sehingga sulit untuk dievakuasi meski sang korban sudah berhasil dievakuasi. Tampak sekali dampak dari kejadian sore ini beberapa rangkaian gerbong / kereta tidak hanya terguling ke sawah melainkan sebagain dalam keadaan menukik miring ke kanan dari arah posisi depan.

Praktis dari kejadian ini banyak warga yang berkerumun berbaur dengan para penumpang kereta api naas tersebut yang secara langsung saling menyelamatkan diri mereka masing – masing. Mengingat kejadian tersebut berada dekat perlintasan KA yang nampaknya tidak berpalang, maka proses evakuasi bangkai gerbong / kereta sulit dilakukan mengingat lamanya kedatangan bala bantuan.

Sumber :
- Tulisan berjalan di TV One pada sore hari tanggal 4 September 2009.
- Tayangan Headline News pukul. 23.00 WIB di Metro TV pada tanggal 4 September 2009.


Tanggapan saya pribadi :
Tak lepasnya bencana terjadi. Seusai bencana alam berupa gempa Bumi yang melanda Tasikmalaya hingga menyebar ke Jakarta dan sekitarnya bahkan sampai ke Bali pula, kini bencana kereta api. Bencana KA kembali terjadi hanya karena seekor kerbau yang berada di tengah rel KA. Kejadian serupa mengingatkan saya pribadi pada peristiwa yang menimpa KRD-I Kaligung pada tanggal 11 April 2009 silam yang menabrak kerbau. Untungnya kejadian bukan di jalur gemuk. Kalau sampai demikian, bakal terjadi banyak pembatalan jadwal perjalanan KA tentunya.

Sekilas analisa dari rekan Santo Tjokro yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com pada tanggal 4 September 2009 :
Makanya perlu COW CATCHER. Karena tubuh sapi itu kan masif, jadi kenyal seperti karung pasir. Begitu ketabrak, kalau sapinya terpental, OK lah, selamatlah KA nya. Tapi kalau tubuh sapi tadi masuk ke kolong lok, maka roda lok akan terangkat, 10 cm saja sudah cukup buat meng-anjlog-kan lok, kalau sisi samping rel curam alias menurun maka Lok anjlog tadi akan terguling ke samping, dan jatuhlah korban dari lok dan KAnya.

Jadi sebenarnya, kelihatan sadis, tapi kalau tahu mau nabrak barang yg masif, daripada tarik rem lebih baik tancap gas, biar yg tertabrak mental menjauhi rel, walaupun (terpaksa) jadi "almarhum" korban yg ditabrak.

Susanto

Tanggal 5 September 2009 :
Tersangka Pemilik Kerbau Dijebloskan ke Penjara

Malang - Polisi menangkap pemilik kerbau yang menyebabkan KA Penataran terguling hingga menyebakan 1 orang tewas dan 15 luka. Rasim (53), warga Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ditangkap petugas dari Polres Malang. Buruh bajak sawah ini ditangkap Buser Polres Malang di rumah anak perempuannya di Jalan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Sabtu (5/9/2009) petang. Dari keterangan Rasim, dia sengaja bersembunyi di rumah anaknya karena takut dengan peristiwa yang menimpa KA Penataran setelah menabrak kerbau miliknya. "Rasim takut setelah kejadian dan memilih bersembunyi,"ujar Kanit Idik I Satreskrim Polres Malang Aiptu Sutiyo kepada detiksurabaya.com melalui telpon genggamnya.

Begitu ditangkap, bapak 6 anak ini langsung menjalani pemeriksaan guna proses penyidikan. Dari hasil pemeriksaan, Rasim ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan KA Penataran di KM 14+3 Malang - Singosari hingga mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan 14 korban luka, Jumat kemarin. Tersangka dijerat Pasal 359 KUHP tentang kelalaian hingga menyebabkan orang meninggal dunia dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun. "Karena juga terapkan undang - undang tentang perkereta apian,"imbuh Sutiyo.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Rasim dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Malang. Dari informasi yang dihimpun sebelum kejadian Rasim mengaku bekerja membajak di areal persawahan di lokasi kejadian. Tepat pukul 13.00 WIB, pengerjaan pembajakkan sawah selesai. Dia pun melepas 2 ekor kerbau yang menjadi sarana alat penggerak bajak sawah. "Kerbau dibiarkan lepas, tanpa tali pengikat. Jadinya saat kereta melintas kerbau tertabrak kereta,"ungkap Sutiyo.

Sumber = Muhammad Aminudin – detikSurabaya pada tanggal 5 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Meski kasihan karena melakukan kecerobohan, namun hukum harus ditegakkan. Satu – satunya jalan harus dijebloskan ke dalam penjara karena telah membunuh orang meskipun tersang tidak menyangka akan menjadi pembunuh massal yang masih disyukuri hanya 1 orang saja. Kita pun berharap jangan sampai ada Rasim lainnya di kemudian hari.

Tanggal 6 September 2009 :
Inspeksi Rel Wilayah Jawa Tengah

Untuk mengantisipasi terjadi marabahaya selama dalam perjalanan mudik dan arus balik Lebaran nanti, Danki Brimob Brebes AKP Surya Saputra beserta jajarannya bekerja sama dengan pihak PT. KA Daops V Purwokerto melakukan inspeksi menelusuri bentangan rel di beberapa wilayah Brebes dan sekitarnya. Sempat ditemukan oleh mereka beberapa baut pengganjal rel kereta api yang terlepas dan diganjal oleh sebuah batu besar. Hal ini sekiranya amat membahayakan perjalanan kereta api. Tidak hanya di rel, pihaknya juga hampir merasa kecolongan dengan beberapa wilayah yang diinspeksinya seperti jalan raya yang sangat rawna kejahatan.

Diliput oleh Reporter Metro TV Darwi Tyas beserta kameramen Bambang Mujiono.

Sumber = Tayangan Mertro Siang di Metro TV pada tanggal 6 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Semoga saja kegiatan mereka tidak percuma dengan berharap jauh dari kejadian serupa di tahun – tahun kemarin.


Tanggal 7 September 2009 :
1. Stasiun Tanjung Priok Menjadi Alternatif Mudik
Langsung dari tulisan ybs :
Tata bahasanya sudah saya perbaiki sehubungan dengan pengecekan beberapa kata dengan kalimat singkat, bahasa yang kurang baku tapi gak baku – baku amat sih.... dan tanda – tanda penghubung seperti koma (,), titik (.) dan lain sebagainya.
KETERANGAN = Berlaku untuk semua ketikan dari rekan – rekan semua lho...

JAKARTA, BK
Stasiun Kereta Api (KA) Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai dipadati calon pemudik. Walau demikian, lonjakan penumpang diperkirakan baru terjadi H-7 Lebaran. Calon penumpang umumnya memesan tiket jurusan Tanjung Priok – Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur. Calon penumpang yang terdiri dari segala usia itu memesan tiket lebih dini agar tidak kehabisan atau berdesak - desakan jika membeli mendekati Lebaran. Rohati (35), salah satu penumpang kepada Berita Kota, akhir pekan lalu mengatakan, dirinya datang memesan tiket tujuan Pasarturi, Surabaya. “Mau pulang kampung ke Surabaya, saya memesan tiket di sini karena saya tinggal di Tanjung Priok. Daripada jauh - jauh ke stasiun Senen (baca = Pasar Senen) mendingan di sini. Selain harga tidak berbeda, stasiun ini dekat rumah,”tutur dia.

Hal senada dikatakan Sumarno (40). Warga Tanjung Priok ini juga berniat memesan tiket menuju Surabaya untuk jadwal keberangkatan pada 17 September. Dia juga tidak mau menunda - nunda memesan tiket ketika pemesan belum berjubel dan berdesak - desakkan. “Yah namanya juga setahun sekali (Lebaran-Red), sudah keharusan bagi kami pulang kampung,”tukas dia seraya mengatakan bersyukur stasiun itu beroperasi kembali untuk jurusan Surabaya sehingga tak perlu ke stasiun Senen.

Kepala Tata Usaha Stasun Tanjung Priok Suparno mengaku, lonjakan penumpang belum terjadi. Lonjakan diperkirakan baru akan terjadi pada H-7 Lebaran. “Masih normal, sekitar 100 orang / hari. Namun kita juga sudah menyiapkan armada untuk mengantisipasi lonjakan yang diperkirakan terjadi pada H-7 Lebaran. Setiap hari, kita menyediakan empat jurusan baik itu lokal maupun ke daerah, termasuk jurusan Pasar Turi yang dijadwalkan pada pukul 15.20 setiap hari. Sedangkan jurusan lokal seperti Bekasi, Purwakarta, dan Cikampek,”tandasnya. Pihaknya sudah mengajukan KA tambahan untuk angkutan Lebaran.

Sementara, loket penjualan tiket di Terminal Pulo Gadung dan Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur masih terlihat normal belum ada lonjakan berarti. “Sejauh ini penjualan tiket masih normal, masih sekitar 40 persen. Jadi, belum ada lonjakan pemudik yang cukup berarti. Warga yang ingin pulang kampung dalam kondisi biasa saja. Penjualan tiket untuk pemudik diprediksi baru ramai pada H-10 Lebaran,”ujar Kepala Terminal Pulogadung Pardjiman. O dra/lia

Sumber = Rekan Bramantyo Prahoro yang posting ke milis keretapi@yahogroups.com untuk ditujukan ke kang Asep Suherman pada tanggal 29 Agustus 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Tumben nih bukan mas Ben yang posting pemberitaan... Saya patut bersyukur stasiun Tanjung Priok mulai dipenuhi para calon penumpang kereta api meski baru sebatal penumpang Klas Ekonomi. Semoga ke depannya mulai ada rangkaian KA Klas Eksekutif dan Bisnis yang mengawali dan mengakhiri perjalanannya.

2. KA Argo Wilis Menabrak Mobil Kijang
Karena mengindahkan peringatan warga setempat, sebuah mobil Kijang dengan plat nomor B 2420 TS ditabrak oleh rangkaian KA Argo Wilis di perlintasan KA tanpa palang resmi di daerah Ngawi, Jawa Timur. Akibat dari kejadian tersebut 6 dari 7 penghuni mobil tersebut meninggal dunia. Dituturkan oleh Gimin seorang saksi mata bahwa KA Argo Wilis yang datang dari arah Surabaya hendak menuju ke Bandung tersebut menghajar mobil tersebut hingga terpental sejauh 300 meter. Diketahui dari salah seorang korban yang selamat bahwa ia bersama ke-6 penumpang yang meninggal yang ternyata masih terkait hubungan keluarga tersebut mengaku baru berangkat dari desa Plumbon, Sragen, Jawa Tengah hendak menuju ke kampung halaman mereka di Muara Jaya, Sumber Jaya, Lampung dalam perjalanan mudik Lebaran. Namun naas rangkaian KA menghajar di perlintasan tanpa palang tersebut. Dalam kejadian tersebut masinis KA Argo Wilis yang bernama Suparman langsung melakukan pengereman dan tentu saja dimintai keterangan oleh Kepolisian. Dikatakan oleh Kapolsek Gondang Sragen AKP Agus Suprianto bahwa peristiwa ini akan ia usut dengan tuntas.

Dari kejadian tersebut tidak dilaporkan apakah terjadi hambatan dalam perjalanan kereta api atau tidaknya yang jelas tampak sekali beberapa rangkaian KA sempat mengalami kesulitan untuk melintasi perlintasan tersebut. Ini semata bukan dikarenakan para warga yang berkerumum melainkan kondisi bangkai mobil Kijang yang sempat melintang di perlintasan tersebut hingga pada akhirnya dipinggirkan oleh para warga setempat.

Sumber = Tayangan Kabar Petang di TV One pada tanggal 7 September 2009.

Mesin Mati, Mobil Ditabrak KA
Enam Tewas, Satu Luka

NGAWI - Tabrakan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Kedunglumbu, Mantingan. Kereta api (KA) Argowilis jurusan Surabaya-Bandung menghantam mobil Toyota Kijang B 2420 ST. Akibat peristiwa itu, enam penumpang yang berasal dari Lampung Barat tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan, satu korban selamat masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sragen.

Keenam korban tewas diantaranya, Junaidi 25, Anah 32, Kondi 58, Siswanto 35 dan, dua korban lagi belum diketahui identitasnya. Begitupula, korban yang mengalami luka berat. Korban seluruhnya berasal dari Desa Muara Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat. Diduga, kendaraan nahas itu akan menuju ke rumah salah satu kerabat di Kecamatan Sine, Ngawi. Seluruh korban dalam peristiwa itu, baik yang meninggal maupun luka ditangani RSUD Sragen.

Informasi yang dihimpun koran ini, tabrakan KA dan mobil kijang warna biru metalik itu terjadi pukul 10.30 WIB. Kendaraan yang berisi tujuh penumpang itu, rencananya akan ke Kecamatan Sine. Saat melintas dari arah utara ke selatan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Kedunglumbu, Mantingan, tiba-tiba mesin mobil ngadat.

Junaidi, sang sopir yang juga menjadi korban tewas sempat kembali menghidupkan mobilnya beberapa kali. Sayangnya, mesin tetap tidak bisa dihidupkan lagi. Berselang tidak berapa lama, dari arah timur muncul KA Argowilis yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa bisa menghindar, mobil yang mogok tepat ditengah-tengah perlintasan langsung ditabrak dan terseret KA Argo Wilis.

KA yang dimasinisi Aramoh itu tidak sempat melakukan pengereman mendadak. Akhirnya, mobil terseret hingga 590 meter. Tepatnya, berhenti di Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. KA sempat berhenti sebentar melihat kondisi korban dan mobil yang sudah ringsek itu. Kemudian, kereta api kembali melanjutkan perjalanan ke arah barat (Bandung, Red).

Saat warga sekitar melakukan evakuasi terhadap korban, kebanyakan penumpangnya kondisi fisiknya sudah tidak bisa dikenali. Bahkan, jasad korban ada yang hancur terpotong-potong berada didalam mobil nahas itu. ''Sangat parah sekali, bagian tubuhnya ada yang tinggal menyisakan tulang saja,'' terang Soidimin warga sekitar yang sempat mengetahui peristiwa tersebut, kemarin.

Lokasi kejadian yang sulit dijangkau kendaraan roda empat membuat petugas kepolisian dan kesehatan kesulitan melakukan evakuasi korban. Karena, lokasinya lebih dekat dengan Sragen, ketujuh korban baik yang tewas maupun luka berat dibawa ke RSUD Sragen. ''Meski korban dibawa ke RSUD Sragen, peristiwa kecelakaan yang melibatkan kereta api dan mobil itu ditangani Polres Ngawi,'' terang Kapolsek Ngawi Budi Sajidin yang turun langsung ke lokasi tabrakan tersebut.

Ditambahkannya, peristiwa tragis yang merenggut enam korban jiwa sekaligus itu diduga akibat kelalaian sopir. Apalagi tidak waspada saat melintas di perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu. ''Melintas di perlintasan kereta api itu berbahaya. Mesin kendaraan mendadak bisa mati karena ada pengaruh magnet yang ditimbulkan kereta api yang sedang berjalan,'' papar Budi.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada PT KA untuk membangun portal di area perlintasan yang tidak berpalang pintu. Hal itu dilakukan guna menghindari kejadian serupa. Apalagi, menjelang lebaran kali ini arus transportasi akan mengalami peningkatan tajam. ''Setiap perlintasan harus dibangun portal. Sehingga dapat menjadi kewaspadaan dini terhadap pengendara yang sedang melintas,'' jelasnya. (dip/irw)

Sumber = Radar Madiun edisi tanggal 8 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Resiko menyeberangi perlintasan KA tanpa palang tentunya seperti demikian. Tersambar rangkaian KA yang melintas menjadi malapetaka yang paling menonjol apalagi di saat menjelang arus mudik Lebaran.

3. Calo Tiket KA Ditangkap di Gambir
Jakarta - Awin, seorang calo tiket di stasiun Gambir tertangkap tangan oleh petugas keamanan saat hendak menjual tiket kepada calon pemudik. Saat ini pelaku sedang dimintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut. "Iya, 1 orang calo ditangkap," ujar Humas Daop I KA Sugeng Priyono kepada detikcom , Senin (7/9/2009). Menurut Sugeng, pelaku memiliki 2 buah tiket Kas Bisnis jurusan Jakarta - Pasar Turi, Surabaya yang dibeli pada 17 Agustus dengan keberangkatan 16 September mendatang. "Ada 2 tiket yang berlaku untuk 3 orang," katanya.

Sugeng menduga, pelaku adalah pemain lama yang biasa beroperasi di stasiun Gambir. Sebelum ditangkap petugas sudah mengintai gerak - gerik pelaku. "Pemain lama sudah kita pantau," tandasnya.
Sumber = Didi Syafirdi – detikRamadan pada tanggal 7 September 2009.
Tanggapan saya pribadi :
Syukur deh kalau mereka berhasil diberantas. Perbuatan mereka memang susah diberantas bagaikan kutu loncat yang bisa aja di mana – mana.

Tanggal 8 September 2009 :
Maling Bermodal di Dalam Kereta Api

Bandung – Hati - hati bagi anda yang akan melangsungkan mudik saat lebaran kali ini, terlebih bagi anda yang menggunakan kereta api. Komplotan pencuri spesialis laptop mulai merangsek masuk kereta api. Hebatnya lagi, maling ini bak penumpang perlente. Kahumas Kereta Api Daop II Bandung Bambang S Prayitno mengatakan pernah memergoki langsung pencuri spesialis laptop ketia melakukan inspeksi di KA Eksekutif Harina jurusan Bandung - Semarang. "Mereka maling berkelas, karena mau beli tiket sekalipun kelas eksekutif,"kata Bambang.
Bambang menambahkan dari hasil interograsi pihak kepolisian diketahui jika maling berkelas tersebut merupakan sindikat komplotan pencuri laptop. "Sebelum melakukan aksinya, pelaku mengintai barang sasaranya dengan kamera HP untuk memperkirakan di mana barangnya,"kata Bambang. "Setelah diyakinkan targetnya lengah pelaku baru beraksi," sambung dia.

Saat ini pelaku ditahan di Mapolsek Andir guna pemeriksaan lebih lanjut. "Sebaiknya pemudik tidak membawa perhiasan yang mencolok saat mudik atau kalau bawa laptop kalau bisa jangan disimpan jauh," imbaunya. Selain mengamankan pemudik dari pelaku penjarahan, KA Daop II Bandung juga meminta bantuan ke POM AU dan POM AD untuk mengantisipasi oknum TNI nakal.

Sumber = Situs Detik.com pada tanggal 8 September 2009.
Catatan diposting oleh rekan Ben Wicaksono ke milis keretapi@yahoogroups.com tanggal 8 September 2009.

Tanggapan saya pribadi :
Untuk itu mengapa saya selalu tidak ingin pernah melakukan tidur pulas apabila naik KA perjalanan malam hari kalau saya semisal bepergian seorang diri. Terlebih bersama rombongan yang kalau saja semuanya pada tertudir dengan pulas akan sama saja percuma.

Tanggal 9 September 2009 :
Pak Presiden SBY Meresmikan Rel Ganda Sekaligus Lok DE Seri Terbaru

Di sela – sela kesibukkannya dalam merayakan hari jadinya yang ke-60 tahun, pak Presiden RI SBY menyempatkan diri meresmikan penggunaan rel ganda di lintas Pekalongan – Pemalang dan Purwokerto – Patuguran. Keduanya berlokasi di propinsi Jawa Tengah. Ada pula peresmian yang dilakukan pada jam 2-an siang di stasiun Jakarta Kota ini turut serta hadir sebuah lokomotif seri terbaru dari jenis DE / Diesel Elektrik, yaitu CC 204 17 yang baru saja semalam menarik rangkaian KA Argo Gede dan sebelumnya lagi datang dari kota Solo dengan menarik rangkaian KA Lodaya.

Acara semula dilakukan sekitar jam 11-an siang diundur mungkin saja dikarenakan acara di tempat tinggalnya di Cikeas, Bogor dengan dihadiri sekumpulan para anak – anak pengajian dari sebuah madrasah. Ini dalam rangka syukuran hari jadinya yang ke-60 sekaligus syukuran pula atas terpilihnya kembali sebagai Presiden RI periode tahun 2009 – 2014. Adapun inti dari peresmian tersebut semata–mata agar perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri 1430 H nantinya dalam ditempuh dengan lancar dan aman dari segala resiko yang terjadi dalam bentuk apapun itu.

Sumber = Rekan – rekan IRPS yang posting ke milis keretapi@yahoogroups.com tanggal 9 September 2009.

Jakarta - Di hari jadinya yang ke-60, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar beberapa acara. Di antaranya, pergi ke Stasiun Kota untuk meresmikan jalur kereta api ganda. Informasi yang detikcom himpun dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, Rabu (09/09/2009), Presiden SBY akan berkunjung ke Stasiun Kota, Jakarta Pusat, pukul 14.00 WIB. Di stasiun peninggalan Belanda tersebut, SBY akan meresmikan jalur ganda Kereta Api Patuguran - Porwokerto dan Petarukan - Larangan.
Sementara pada pukul 12.00 WIB, SBY akan menerima telepon dari Presiden Rusia. Belum diketahui apa topik yang akan dibahas dalam pembicaraan via telepon tersebut. Acara ultah orang nomor 1 di RI pada 09-09-2009 ini juga rencananya akan dirayakan dengan pemotongan tumpeng petang nanti.

(anw/nrl)

Sumber = Anwar Khumaini – detikNews pada tanggal 9 Sptember 2009 pukul. 09.53 WIB.
Tanggapan saya pribadi :
Sayangnya acara seremonila seperti ini tidak diliput oleh satu pun stasiun televisi melainkan hanya sekedar tulisan berjalan di beberapa stasiun TV. Padahal yang terpenting dari acara tersebut berupa bukti keseriusan pemimpin negara sekaliber Presiden yang menjadi orang nomor satu di NKRI ini terhadap sarana dan pra sarana transportasi rakyat semacam kereta api.

Sekilas berita global di luar perkereta apian :
1. Gempa Bumi Jawa Barat

Masyarakat Indonesia patut berduka cita karena pada tanggal 2 September tahun ini pula bencana alam menerpa kawasan propinsi Jawa Barat. Gempa Bumi sebesar 7,3 SR menghantam sekitar wilayah Tasikmalaya. Tidak terkecuali propinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah, bahkan terasa hingga ke propinsi Bali. Dari sekian banyak kota di propinsi Jawa Barat yang terasa getarannya, kota Cianjur yang menjadi kota yang paling banyak memakan korban jiwa dan kerusakkan bangunan permanen dan semi permanen. 1 dari sekian banyak korban jiwa, yang paling menyayat hati kita semua yaitu seorang bapak harus merelakan kepergian 11 anggkota keluarganya karena tertimbun longsoran di Cianjur. Mereka terdiri dari seroang istri, 3 orang anak kandungnya, seorang mertua dan seorang keponakannya. Semuanya dipastikan dalam keadaan meninggal dunia.

Bantuan pun mengalir dari berbagai pihak salah satu di antaranya yang sempat ditayangin oleh TV One dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam. 1 orang penelepon setidaknya mengaku menyumbangkan uang sebesar puluhan juta Rupiah, bahkan ada yang mencapai milyarah Rupiah atas nama pejabat daerah tertentu. Aksi amal tersebut tidak hanya dilakukan oleh 1 stasiun TV saja melainkan juga stasiun TV lainnya seperti Metro TV mungkin yang lainnya juga melalui beberapa bank pemerintah dan swasta.

Tanggapan saya pribadi :
Hehe... bukan berkamsud berlebihan, berkhayal atau pun juga berharap, tetapi biar bagaimana pun kita sepatutnya waspada kalau saja ada komunitas penggila kereta api asal negeri jiran yang ingin menyamakan karya kita. Jangan sampai terjadi deh... Ma’af nih... jadi terbawa dalam kekecewaan sama yang namanya negara Malaysia.
2. Banjir Deras Menerpa Kota Istambul, Turki
Karena hujan yang tidak kunjung berhenti, kota Istambul dan sekitarnya diterjang banjir bandang yang kian melumpuhkan seisi kota dan di sekitarnya. Banyak para warga yang meninggal akibat terjebak derasnya arus banjir. Bagi yang selamat tetap dalam keadaan terjebak di atas bus, rumah, mobil, tiang listrik dan lain – lain. Dilaporkan sarana transportasi lumpuh total akibat kejadian alam ini meski tiada laporan satu pun yang terkait dengan kereta api.

Mungkin ada rekan – rekan yang ingin menambahkan atau meralatnya? Silahkan saja….

Salam,
Dana

Kalau mau japri, silahkan ke dk_aries@yahoo.com saja yah…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar